31 C
Kudus
Jumat, September 26, 2025

Desa Wisata Japan Wakili Kudus di Ajang Internasional JIF Bali

BETANEWS.ID, KUDUS – Desa Wisata Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, kembali menorehkan catatan prestasi di tingkat nasional. Tahun ini, desa wisata yang dikenal dengan kekayaan tradisi dan seni budayanya tersebut terpilih mewakili Kudus dalam Jagadhita Intercultural Festival (JIF) 2025 di Kabupaten Buleleng, Bali, pada 20–26 September 2025.

Ajang berskala internasional itu menjadi ruang pertemuan budaya lintas negara sekaligus menampilkan keragaman tradisi dari berbagai daerah. Digelar untuk kedua kalinya di Buleleng, JIF mendapat dukungan International Organization of Folk Art (IOV) – UNESCO, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Santhi Budaya, dan Puri Kanginan Buleleng.

Baca Juga: Disdikpora Kudus Gandeng Pihak Ketiga, Verifikasi TKGS Dipastikan Netral

-Advertisement-

Rangkaian kegiatan festival meliputi pertunjukan musik, tari, seni tradisi, hingga sajian kuliner khas daerah. Dengan format demikian, JIF menjadi sarana diplomasi budaya sekaligus jembatan persahabatan antarbangsa.

Dalam kesempatan itu, Kelompok Pengelola Desa Wisata Japan hadir sebagai delegasi kehormatan. Mereka diundang khusus untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kudus melalui atraksi seni dan tradisi, serta membawa misi diplomasi budaya berbasis kearifan lokal.

Pengelola Desa Wisata Japan, Mutohhar menyebutkan, bahwa partisipasi dalam festival internasional ini menjadi bukti desa wisata bisa berperan sebagai duta budaya.

“Momentum ini menunjukkan bahwa nilai-nilai tradisi lokal dapat menjangkau dunia internasional. Kehadiran kami bukan sekadar tampil, melainkan ikut membawa identitas Kudus di panggung global,” ujarnya kepada Betanews.id melalui siaran tertulisnya, Kamis (25/9/2025).

Ia menambahkan, pengalaman di JIF 2025 akan menjadi bekal penting untuk pengembangan Desa Wisata Japan maupun desa wisata lain di Kudus. Harapannya, ajang tersebut membuka peluang jejaring baru yang mendukung pariwisata berkelanjutan di masa mendatang.

Menurut Mutohhar, partisipasi desa wisata dalam forum internasional tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat desa untuk terus menjaga dan melestarikan budaya.

“Ini kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa desa bukan sekadar objek wisata, tetapi juga subjek yang bisa berkontribusi dalam diplomasi budaya,” imbuhnya.

Dari pihak penyelenggara, Ketua Panitia JIF 2025, Nyoman Dini Andiani, menuturkan festival kali ini menghadirkan delegasi dari sejumlah negara seperti Hungaria, Tiongkok, Korea, hingga India. Tujuannya, menciptakan ruang temu lintas budaya bagi seniman, komunitas, dan masyarakat.

Baca Juga: Koleksi Jam Keramik, Jejak Promosi Rokok Tjap Njonja Brilliant yang Langka

“Desa Wisata Japan memiliki semangat pelestarian budaya serta kreativitas yang kuat. Potensi itulah yang membuat kami mengundang mereka sebagai delegasi kehormatan. Kehadiran mereka diyakini mampu memperkaya pengalaman peserta festival,” jelas Nyoman.

Ia menambahkan, keikutsertaan Desa Wisata Japan juga diharapkan memperkuat jaringan desa wisata di Indonesia, sekaligus memperkenalkan bahwa desa-desa di luar Bali pun punya potensi besar dalam ranah budaya dan pariwisata.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER