31 C
Kudus
Kamis, Juni 12, 2025

Serabi Solo Asmoro, Cemilan Lezat yang Bikin Warga Kudus Ketagihan

BETANEWS.ID, KUDUS –Seorang wanita paruh baya tampak tekun mempersiapkan serabi solo yang khas. Dengan tangan cekatan, ia menuangkan adonan berwarna putih ke wajan kecil, menutupnya, dan sabar menunggu hingga matang.

Sesekali, ia membuka tutup wajan untuk memeriksa tingkat kematangan serabi yang mulai berwarna kecoklatan. Tak lupa, ia menambahkan meses coklat di atas adonan untuk memberi rasa manis yang menggugah selera.

Baca Juga: Kopi Semangat Kudus Tawarkan Pengalaman Ngopi Rasa Belanda

-Advertisement-

Begitu matang, serabi dipindahkan ke tampah, wadah anyaman bambu yang biasa digunakan untuk menampung serabi yang baru dimasak. Setelah beberapa saat, serabi digulung, dibungkus dengan daun pisang, siap untuk dijual.

Proses pembuatan serabi Solo yang dilakukan oleh Juningsih (42) ini, sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Ia mengungkapkan bahwa serabi yang dijualnya sedikit berbeda dari serabi Jawa pada umumnya.

“Serabi Solo ini tidak menggunakan kuah santan dan gula merah cair, seperti pada serabi biasa. Kami menambahkannya dengan topping di atasnya, lalu digulung dan dibungkus daun pisang,” jelas Juningsih saat ditemui beberapa waktu lalu.

Juningsih hanya menyediakan dua varian serabi, yaitu original dan coklat. Pada varian original, serabi ditambahkan campuran susu dan santan, sementara varian coklat hanya diberi meses coklat di atasnya. Meski sudah menjual serabi ini selama 10 tahun lebih, ia belum memikirkan untuk menambah varian rasa lainnya.

“Yang penting menjaga rasanya tetap enak dan khas. Belum kepikiran menambah varian baru,” ungkap warga Desa Papringan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus itu.

Setiap hari, Juningsih bisa mencetak hingga 200 biji serabi. Adonan yang ia buat menggunakan bahan sederhana, yakni tepung beras, kelapa, dan gula, tanpa tambahan pengawet apapun, menjaga kualitas rasa yang lezat.

Baca Juga: Kisah Paulin dan Doni, Sepasang Suami Istri yang Sukses Bisnis Zuppa Soup

Meskipun bukan pemilik usaha, Juningsih menjalankan usaha Serabi Asmoro yang kini memiliki lima cabang di Kudus. Usaha yang ia kelola buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB. Serabi Asmoro tak hanya diminati sebagai cemilan sehari-hari, tapi juga banyak dipesan untuk berbagai acara, seperti pengajian dan arisan.

“Pada bulan Maulid misalnya, sering ada pesanan untuk pengajian atau barzanji, bisa sampai 300 biji,” bebernya saat ditemui di outlet Serabi Asmoro yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim, Demaan, Kudus.

Penulis: Nur Maisya Ayyasy, Mahasiswa Magang Unisnu

Editor: Ahmad Rosyidi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER