BETANEWS.ID, JEPARA – Abrasi yang terjadi di wilayah pesisir Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara membuat resah para petani. Sebab area persawahan mereka perlahan hilang berubah menjadi laut.
Salah satu petani di Desa Balong, Guntur (66) bercerita meskipun berlokasi di dekat pantai, area sawah di Desa Balong tergolong subur. Dalam satu tahun petani mampu panen sebanyak tiga kali.
Baca Juga: Dikenal Religius, Tetangga Mengaku Kaget S Jadi Predator Seksual
Sebab sawah di Desa Balong tidak pernah mengalami kekeringan meskipun saat musim kemarau. Selain itu air tanah di desanya tergolong air tawar. Sehingga cocok digunakan untuk area tanam padi maupun tanaman palawija lainnya.
“Kalau air untuk area sawah disini (Desa Balong) itu lancar. Ada sumber mata airnya langsung, yang jadi persoalan petani ini justru abrasi, sawah disini banyak yang sudah hilang,” katanya saat ditemui di Pantai Mahbang, Desa Balong, Selasa (29/4/2025).
Ia bercerita dulunya wilayah pesisir Desa Balong, tepatnya di Pantai Mahbang banyak ditumbuhi pohon besar di sekitar pantai. Pohon tersebut tumbuh di atas tebing tanah merah.
Namun kini, perlahan pohon tersebut mulai berkurang seiring dengan mulai terkikisnya area tebing. Hilangnya pepohonan kemudian berdampak terhadap tanaman padi.
Saat musim gelombang tinggi, air laut yang datang masuk ke area sawah. Karena tidak adanya lagi pelindung antara wilayah pesisir dengan area persawahan.
“Selama pelindung ke sawah ini ngga ada, dulu kan banyak pohon di sekitar sini (area pantai). Karena ngga ada, kalau ada angin laut, padinya langsung rapak (rusak) terus bikin tanaman cepat mati. Kalau musim gelombang tinggi, itu sawahnya juga rawan banjir air laut,” katanya.
Salah satu aktivis dan tokoh masyarakat di Desa Balong, Dafiq mengatakan abrasi mulai mengikis wilayah pesisir Desa Balong sejak tahun 2010. Semenjak adanya aktivitas penambangan pasir besi di desanya.
Ia mengungkapkan setiap tahun pesisir Desa Balong terkikis abrasi sepanjang 3-5 meter. Abrasi tersebut membuat area persawahan milik warga banyak yang hilang.
Baca Juga: Spanyol Berpotensi Jadi Pasar Baru Mebel Jepara
Total wilayah daratan yang saat ini hilang yaitu lebih dari 300 meter ke arah timur dengan lebar sekitar 500 meter ke arah selatan.
“Kondisi sawah ini banyak yang sudah hilang karena abrasi. Jadi tinggal surat (sertifikat)-nya saja, tanahnya sudah tidak ada,” ungkapnya.
Editor: Haikal Rosyada