31 C
Kudus
Jumat, Mei 16, 2025

Dikenal Religius, Tetangga Mengaku Kaget S Jadi Predator Seksual 

BETANEWS.ID, JEPARA – S (21), seorang remaja asal Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara diamankan Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah (Jateng) karena menjadi pelaku pencabulan anak-anak dibawah umur. 

Salah satu tetangga S yang enggan disebutkan namanya mengatakan S diamankan oleh polisi pada Kamis, (24/4/2025) lalu sekitar selesai adzan Isya. Sebagai tetangga ia mengaku kaget dan tidak menyangka jika S terlibat kasus pencabulan. 

Baca Juga: Polisi Ungkap Korban Predator Seks Asal Jepara Bertambah Jadi 31 Anak 

-Advertisement-

“Ngga ada curiga apa-apa, kaget juga ternyata kena kasus kayak gitu. Orangnya soalnya jarang keluar rumah, keluar paling kalau seperlunya aja,” katanya saat ditemui di Desa Sendang, Rabu (30/4/2025). 

Namun meski jarang bersosialisasi, ia mengatakan S cukup aktif menghadiri kegiatan keagamaan. Meski sempat mengetahui langsung pada saat S diamankan polisi, ia mengaku baru mengetahui kasus yang menimpa S dari media sosial. 

Jazri, Ketua RT tempat S tinggal bahkan mengaku baru mengetahui kasus yang menimpa warganya pada hari ini dari Bhabinkamtibmas Polsek Kalinyamatan. Dari keterangannya, S dikenal sebagai sosok yang religius. 

S sempat menjadi santri di sebuah pondok pesantren, namun kemudian tidak dilanjutkan saat memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Setiap harinya S bekerja sebagai karyawan konveksi. 

“Pernah masuk di pesantren kemudian dilanjutkan ke SMA. Pernah mondok, saya sendiri syok. Baru tau tadi pagi malahan,” katanya. 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio mengatakan kasus tersebut terungkap dari laporan salah satu orang tua korban. 

Baca Juga: Spanyol Berpotensi Jadi Pasar Baru Mebel Jepara 

Orang tua korban tersebut mengetahui pada saat menservice HP anaknya. Kemudian menemukan chattingan anaknya dengan pelaku serta menemukan video dan foto anaknya tanpa mengenakan busana. 

“Berawal dari laporan orangtua korban, orang tua korban tidak sengaja memperbaiki HP anaknya. Setelah diperbaiki ternyata ada video dan foto anaknya, anaknya malu tidak berani mengungkapkan,” katanya. 

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER