BETANEWS.ID, PATI – Satu lagi inovasi keren dibuat oleh siswi dari Kabupaten Pati. Mereka berhasil membuat plastik ramah lingkungan yang bahan bakunya dari limbah kulit kacang.
Adalah Dwi Septiyana Ramadhani dan Intan Nindi Ana Yuni Aviska. Mereka berdua merupakan peserta didik SMA PGRI 2 Kayen Pati. Plastik buatan mereka ini terinspirasi dari banyaknya limbah kulit kacang yang ada di Kabupaten Pati.
Baca Juga: Plt Kepala Disdikbud Pati Minta Warga Patuhi Program Bupati Soal Jam Belajar Malam Bagi Anak
“Di daerah kami sendiri terdapat dua pabrik kacang yang besar. Namun, untuk memang untuk limbah kulit kacangnya belum bisa secara maksimal dimanfaatkan,” ujar Septi.
Kemudian, isu-isu tentang plastik yang belum bisa didaur ulang dengan baik, juga menjadi inspirasi bagi mereka untuk membuat plastik ramah lingkungan.
Untuk itu, dirinya bersama temannya melakukan penelitian terkait dengan pemanfaatan limbah kulit kacang dan juga umbi gadung, untuk membuat plastik.
“Kendala yang kami alami, karena penelitian yang kami lakukan untuk tahapan-tahapannya masih dilakukan secara manual, sehingga belum bisa menghasilkan plastik yang hasilnya begitu memuaskan,” ungkapnya.
Butuh waktu sekitar lima bulan katanya dalam melakukan penelitian tersebut. Dirinya menegaskan, kalau plastik buatannya itu bisa terurai secara alami dengan tanah 100 persen, dalam waktu 10 hari.
Plastik buatannya ini, menurutnya bisa dimanfaatkan dan aman sebagai pembungkus jajanan, keripik, sosis dan lain sebagainya.
Sementara itu, Suprihatin, guru pembimbing mengatakan, penelitian yang dilakukan anak didiknya ini, sempat diikutkan dalam ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) tahun 2025 beberapa waktu lalu.
Baca Juga: 1.327 Calon Jemaah Haji Pati Ikuti Praktik Manasik Haji Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
“Tim saya ini, bersaing dengan ratusan project dan masuk dalam 189 finalis. Meski tim bio plastik belum mendapatkan medali, nanti dilanjutkan ke perlombaan scien yang lain,” jelasnya.
Ia menyebut, untuk inivasi plastik karya peserta didiknya ini, memanfaatkan bahan baku limbah kulit kacang dan pati umbi gadung. Selain mudah terurai, menurutnya untuk produk menurutnya juga lebih murah.
Editor: Haikal Rosyada