31 C
Kudus
Kamis, April 24, 2025

Awalnya Coba-Coba, Mardiyah Kini Sukses Bisnis Rengginang hingga Raup Omzet Rp4 Juta Sehari

BETANEWS.ID, JEPARA – Di teras rumahnya di Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, tampak deretan pipihan bulat ketan dijemur rapi. Itulah rengginang, salah satu produk andalan Mardiyah (56), seorang pengusaha makanan ringan rumahan. Selain rengginang, ia juga memproduksi rempeyek dan Tamalada, tetapi rengginang-lah yang menjadi cikal bakal usahanya.

Mardiyah mengenang awal mula usahanya yang kini telah berjalan 20 tahun. Ia bercerita bahwa bisnis ini bermula dari kebiasaannya membuat rengginang sendiri setiap Lebaran. Dari sekadar untuk konsumsi pribadi, ia mulai mencoba menjualnya ke pasar-pasar sekitar dengan produksi hanya satu kilogram ketan per hari.

“Dulu awalnya cuma coba-coba, tiap Lebaran bikin sendiri, terus saya coba produksi untuk dijual. Suami saya yang keliling ke pasar-pasar menawarkan. Alhamdulillah, sekarang saya tidak perlu ke pasar lagi karena banyak pembeli yang datang langsung ke rumah,” ujarnya.

-Advertisement-

Baca juga: Abdul Butuh Waktu 7 Tahun untuk Bikin Usahanya Ramai, Kini Sudah Punya 3 Cabang

Seiring waktu, permintaan semakin meningkat, hingga kini ia mampu memproduksi puluhan kilogram rengginang per hari. Berkat usahanya yang berkembang, Mardiyah kini bisa mempekerjakan enam ibu-ibu di sekitar rumahnya. Menurutnya, pekerjaan ini menjadi solusi bagi mereka yang ingin bekerja tanpa harus jauh dari rumah.

“Banyak ibu-ibu di sini yang ingin kerja, tapi maunya yang dekat rumah biar tetap bisa pulang siang untuk urus keluarga. Jadi saya ajak mereka bantu produksi,” katanya.

Mardiyah tetap mempertahankan kualitas produknya dengan mengolah adonan sendiri. Mulai dari tamalada, rempeyek, hingga rengginang, semua ia racik menggunakan resep andalannya yang ia dapatkan dari berbagai percobaan.

“Resep saya ini hasil coba-coba sampai akhirnya ketemu yang pas. Setelah yakin, baru saya berani jual ke pasar. Eh, ternyata laris banget dan malah banyak yang pesan,” ujarnya sambil tersenyum saat ditemui beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dari Bisnis Sampingan jadi Sumber Rezeki Utama, Inilah Kisah Said Usaha Telur Asin

Produk Mardiyah dikemas dalam berbagai ukuran, mulai dari satu kilogram,setengah kilogram, hingga satu ons. Harga yang ia tawarkan cukup terjangkau, yakni Rp50.000 per kilogram untuk rengginang dan rempeyek, serta Rp35.000 per kilogram untuk tamalada.

“Kebanyakan yang beli itu pedagang di pasar, jadi mereka lebih sering ambil kemasan satu kilogram, nanti mereka pecah lagi sebelum dijual ke pembeli. Biasanya kami buka setiap Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB,” jelasnya.

Dengan produksi yang semakin besar, omzet usahanya pun meningkat. Dalam sehari, ia bisa meraup Rp2 juta hingga Rp2,5 juta di hari biasa. Sementara menjelang Lebaran, omzetnya bisa melonjak hingga Rp4 juta per hari.

“Saat mendekati Lebaran, pesanan sampai kewalahan. Alhamdulillah, berkah,” tambahnya.

Penulis: Zuhaira Millatina, Mahasiswa Magang Unisnu Jepara

Editor: Ahmad Rosyidi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER