31 C
Kudus
Selasa, Maret 18, 2025

Sempat Akan Dibuka ke Sungai Juwana, Debit Air Bendung Wilalung Kini Turun

BETANEWS.ID, KUDUS – Kiriman air dari Bendung Klambu menuju Bendung Wilalung kini mulai menurun. Di mana debit air di Bendung Klambu kemarin mencapai 780m³/detik dan kurang sedikit bakal diberlakukan SOP atau bukaan ke Sungai Juwana. Beruntungnya, debit air bertahan di angka tersebut selama enam jam dan kini mulai turun.

Diketahui, debit air di Bendung Klambu per pukul 9.00 WIB kini sudah turun di angka 600m³/detik. Sementara itu, elevasi walking tanggul di Bendung Wilalung di angka 229 sentimeter dan tinggi jagaan tanggul hanya tersisa 29 sentimeter.

Operator dan Pemeliharaan (OP) Bendung Wilalung, Karno, menyampaikan, debit air saat ini dalam kondisi aman, walau kemarin sempat menyentuh angka 800m³/detik. Namun, Bendung Wilalung masih berstatus awas, meski trend-nya turun.

-Advertisement-

Baca juga: Waspada! Bendung Wilalung Kembali Berstatus Awas, Debit Air Capai 650 M³/Detik

“Ya kemarin debit air kurang 20 lagi sudah mencapai 800m³/detik. Karena dalam aturan, di angka 800m³/detik harus diberlakukan standart operasional prosedur (SOP) atau bukaan pintu menuju Sungai Juwana,” bebernya saat ditemui di lokasi bendung, Senin (10/3/2025).

Pihaknya bersyukur, debit air kiriman dari hulu mulai menurun. Sehingga, sampai saat ini tidak diberlakukan SOP. Menurutnya, debit air di Bendung Klambu di angka 780m³/detik ditahan selama enam jam mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

Kemudian, kata dia, pada pukul 20.00 WIB hingga pagi ini, debit air berangsur-angsur turun, sampai di angka 600m³/detik per pukul 9.00 WIB.

“Ya tetap waspada, karena kondisi cuaca di hulu saat ini masih dalam keadaan mendung,” ungkapnya.

Baca juga: Jalan Provinsi di Wilayah Kudus Diperbaiki

Terlebih, saat ini kondisi Bendung Wilalung di pintu nomor 10 dan 11 terdapat genangan sekitar 20 sentimeter. Karena membahayakan bagi pengguna jalan, lokasi tersebut dipasang police line untuk kenyamanan warga.

“Dipasang police line, agar masyarakat tahu batas mana yang tidak boleh dilalui. Sebab, arus sangat tinggi dan membahayakan, terutama bagi pengguna jalan yang melewati bendung,” imbuhnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER