BETANEWS.ID, KUDUS – Kurikulum untuk sekolah dasar dan menengah saat ini tengah menjadi perbincangan hangat. Sebelumnya berhembus kabar bahwa Kurikulum Merdeka akan digantikan dengan Kurikulum Deep Learning.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus pada implementasi pembelajaran mendalam atau deep learning yang masih dalam tahap uji coba (piloting). Apabila sudah siap semua, baru bisa diterapkan.
Baca Juga: Pastikan Tak Ada Lonjakan Harga Bahan Pokok, Komisi B DPRD Kudus Sidak Pasar
“Belum ada pembicaraan terkait dengan kurikulum. Nanti yang kita terapkan adalah pembelajaran mendalam atau deep learning yang sekarang ini naskah akademiknya sudah selesai, uji publik juga sudah. Sekarang kita sedang menyiapkan untuk langkah pelatihan bagi pelatih tingkat nasional,” ujar Abdul Mu’ti.
Saat ditanya menengai seberapa besar bisa mengubah kurikulum merdeka, Mu’ti mengaku, bahwa pihaknya tidak menyinggung atau mengubah Kurikulum Merdeka maupun Kurikulum 2013. Katanya, pendekatan ini masih dalam tahap awal dan akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan kesiapan sekolah serta tenaga pendidik.
Baca Juga: Harga Tiket Bus Sudah Merangkak Naik, Bisa Tembus Rp540 Ribu saat Dekati Lebaran
“Nanti itu dilihat saja. Kami tidak menyinggung Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Ini nanti kita lihat bagaimana penerapannya, dan ini pun juga belum diterapkan di seluruh sekolah, masih bersifat piloting. Sehingga sekolah sudah siap, guru siap, baru nanti akan kita menerapkan deep learning,” jelasnya.
Dengan masih dalam tahap uji coba, penerapan deep learning akan dikawal ketat melalui pelatihan bagi para pelatih tingkat nasional. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa ketika program ini mulai diterapkan lebih luas, baik sekolah maupun guru sudah memiliki kesiapan yang matang.
Editor: Haikal Rosyada
