BETANEWS.ID, KUDUS – Ketua DPRD Kudus Masan mengapresiasi kekompakan Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dan wakilnya Bellinda Putri Sabrina Birton. Sebab menurutnya, ada banyak daerah yang pemimpinnya sudah tak kompak.
“Ketika bupati dan wakil bupati kompak, maka pembangunan di Kabupaten Kudus akan berjalan dengan baik,” ujar Masan saat memberikan sambutan dalam konsultasi publik rencana awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kudus periode 2025-2030 di pendopo, Selasa (18/3/2025).
Menurut Masan, ketika Bupati dan Wakil Bupati Kudus kompak, maka kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nyaman dalam melaksanakan pekerjaan yang jadi program pimpinan daerah. Oleh karena itu, seyogyanya kekompakan keduanya bisa tetap terjaga hingga akhir masa jabatan.
Baca juga: Bupati Kudus Sam’ani Optimis Mampu Wujudkan 20 Program Unggulan
“Kalau nanti di periode selanjutnya bersama-sama mencalonkan diri lagi, ya lebih baik,” selorohnya.
Masan juga menilai kebijakan Bupati Kudus dianggapnya berani. Sebagai contoh, dalam rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu, Bupati Kudus menyampaikan bahwa jalan-jalan berlubang segera ditambal.
“Tidak peduli jalan itu kewenangan nasional atau kewenangan provinsi, semua ditambal. Itu merupakan kebijakan berani, yang tidak dilakukan pemerintah sebelumnya. Rata-rata pemerintah sebelumnya endo,” ungkapnya.
Bupati dan Wakil Bupati Kudus bareng-bareng tinjau lokasi penambalan jalan dan penanganan lainnya, menurut Masan luar biasa. Dengan begitu pekerjaan akan cepat dan hasilnya juga maksimal.
Baca juga: Bupati Kudus Samakan Presiden Prabowo dengan Nabi Yusuf
“Bareng-bareng tinjau lokasi, cek lokasi, segera diperbaiki dan ditunggui oleh Bupati dan Wakil Bupati Kudus. Ini yang luar biasa dari pemerintahan Kabupaten Kudus saat ini,” sebutnya.
Pada momen tersebut, Masan juga meminta Bupati Kudus mempertimbangkan berbagai hal dalam mewujudkan program unggulan. Misalnya, Honorarium Kesejahteraan Guru Swasta (HKGS) sebesar Rp1 juta rupiah per bulan. Ketua DPRD mengimbau agar data penerima benar-benar valid.
“Mewujudkan visi misi pasti hambatan yang dihadapi. Apalagi terdapat efisiensi. Oleh karena itu, kedudukan data yang sesuai sangat penting agar program benar-benar tepat sasaran,” imbaunya
Editor: Ahmad Muhlisin