BETANEWS.ID, JEPARA – Kabupaten Jepara memiliki beragam menu khas, salah satunya horog-horog. Di tangan kreatif Linda Natalia (33), Pemilik Dapure Mba Berto, horog-horog yang bisanya hanya disajikan sebagai menu pendamping kini disajikan berbeda.
Horog-horog merupakan makanan yang terbuat dari tepung sagu sehingga bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Masyarakat Jepara biasa memakan horog-horog sebagai pendamping pecel atau bakso.
Baca Juga: Cari Jajanan Ramah Kantong di Dandangan? Yuk Cobain Intip Ketan
Sebagai menu khas Jepara, namun penyajiannya hanya monoton, ia kemudian terinspirasi untuk mengolah horog-horog menjadi menu baru yang kini disukai oleh para pelanggannya.
“Horog-horog itu kan salah satu menu khas Jepara. Tapi setiap aku mendatangi tempat makan, horog-horog hanya disajikan untuk pecel atau bakso. Tapi sebagai pengganti nasi, horog-horog ini sebenarnya juga bisa di inovasikan menjadi menu yang lain,” katanya saat ditemui di restonya, Gang Tambakromo, Desa Kuwasen, Kecamatan/Kabupaten Jepara, Jumat (28/2/2025).
Ia menjelaskan horog-horog goreng sebenarnya sama seperti halnya nasi goreng. Horog-horog dimasak dengan tambahan bumbu dengan cara digoreng di atas wajan kemudian diberi aneka topping.
Terdapat dua topping yang bisa dipilih, yaitu ayam goreng kepala dengan harga Rp25 ribu per porsi dan telur ceplok minyak kelapa, dengan harga Rp22 ribu per porsi.
“Menu ini sebenarnya sama seperti nasi goreng, bedanya cuma nasinya aja diganti pake horog-horog. Kita ada dua topping yang khasnya ini juga masaknya pakai minyak kelapa,” jelasnya.
Bagi pengunjung yang tertarik mencicipi menu tersebut, Resto Dapure Mba Berto buka setiap hari. Untuk Senin-Sabtu dibuka mulai pukul 11.00-21.00 WIB.
“Khusus hari minggu karena ini kita lokasinya deket sungai ya, jadi banyak keluarga yang sekalian mandi atau sekedar menikmati alam, kita buka lebih awal jam 09.00 WIB,” katanya.
Baca Juga: Jual Es Teler di Dandangan, Wanita Muda Ini Raup Omzet Rp20 Juta Sehari
Salah satu pengunjung, Lia Barokatus Solichah (23) mengaku baru pertama kali mencicipi menu horog-horog goreng. Sebagai penikmat horog-horog, awalnya ia mengira menu tersebut memiliki cita rasa yang aneh.
“Tapi setelah dicoba ternyata rasanya enak. Malah ngga kerasa kalau ini horog-horog, soalnya udah dimasak dikasih bumbu, enaklah. Recommended buat dicoba,” katanya.
Editor: Haikal Rosyada