BETANEWS.ID, KUDUS – Tanggul Sungai Wulan yang sleding (longsor) bertambah satu titik di perbatasan Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak dan Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus. Kejadian tersebut pertama kali diketahui pada Jumat (7/2/2025) malam oleh warga yang menyusuri tanggul dan menemukan bagian tanggul sepanjang 10-12 meter mengalami longsor.
Merespons kejadian tersebut, Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya, langsung melakukan rapat koordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana. Langkah ini bertujuan untuk memastikan perbaikan tanggul dapat dilakukan secepat mungkin.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWS dan OPD terkait. Yang terpenting saat ini adalah langkah cepat tanggap untuk perbaikan tanggul. Selain itu, Pemkab Kudus harus memiliki data area kritis tanggul yang disupport oleh kepala desa,” bebernya, Senin (10/2/2025).
Baca juga: Perbaikan Tanggul Sleding Kekurangan Bambu, Begini Respon Pj Bupati Kudus
Ia menekankan pentingnya setiap wilayah memiliki data area kritis, baik terkait tanggul maupun permasalahan lain seperti sampah. Data tersebut akan digunakan untuk menentukan intervensi yang tepat dan efektif.
“Dengan data yang lengkap, kita bisa melakukan penanganan dan anggaran yang akan digunakan mengutamakan kondisi yang memang kritis,” ugkapnya.
Pihaknya mengintruksikan penanganan tanggul dilakukan oleh desa terdampak dengan Dana Desa (DD). Jika dibutuhkan, pemkab juga siap membantu untuk penanganan dengan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Anggaran untuk sementara kita menggunakan dana mandiri dari dana desa. Itupun pemkab harus mensupport, agar teman-teman ini tidak terimbas dengan dugaan dana yang bermacam-macam. Itu tugas pemkab,” ujarnya.
Editor: Ahmad Muhlisin