31 C
Kudus
Jumat, Februari 7, 2025

Ratusan Umat Tionghoa di Jepara Gelar Sembahyang Sambut Dewa Turun Dari Langit 

BETANEWS.ID, JEPARA – Ratusan umat Tionghoa di Kabupaten Jepara menggelar sembahyang Cie-Ang untuk menyambut turunnya para dewa dari langit setelah seminggu sebelumnya naik ke langit untuk menghadap Tuhan.

Sembahyang dilakukan sebanyak dua kali yang dimulai sekitar pukul 22:30 WIB dari Kelenteng HoK Tek Bio, Desa/Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara pada Jumat, (31/1/2025). 

Para jemaat yang hadir melakukan sembahyang di area teras dan di dalam kelenteng. Ritual kemudian dilanjut dengan tradisi membakar kertas doa dan hasil bumi yang diletakkan dalam sebuah tampah.

-Advertisement-

Baca juga: Kirab Barongsai Meriahkan Perayaan Imlek di Pati

Setelah selesai, hasil bakaran di dalam tampah kemudian dituang ke tanah dan disiram air. Hal serupa dilakukan berulang di Kelenteng Hian Thian Siang Tee. 

Sembahyang kemudian dilanjut di dalam kelenteng untuk menanyakan nasib umat Tionghoa terutama di wilayah Welahan selama satu tahun ke depan. Seluruh kegiatan sembahyang selesai sekitar pukul 24:00 WIB. 

Ketua Yayasan Pusaka Klenteng Hian Thian Siang Tee, Dicky Sugandi, mengatakan, sembahyang tersebut rutin digelar setiap tahun sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek.  

“Untuk sembahyang menyambut dewa turun ini biasanya dilakukan pada hari ke-empat tahun Baru Imlek,” katanya saat ditemui di Klenteng Hian Thian Siang Tee, Desa/Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, Sabtu (1/2/2025) dini hari.

Pada saat sembahyang, baik pada saat mengantarkan dewa naik (Shang-An) maupun menyambut dewa turun, selalu diadakan tradisi Ngokok. 

Baca juga: Tradisi Bersih-Bersih Kelenteng Jelang Imlek di Jepara

Tradisi tersebut berupa membakar hasil bumi yang harus terdiri dari lima jenis yaitu padi, jagung, kedelai, kacang hijau, dan candel serta kertas berwarna kuning yang diletakkan dalam sebuah tampah. Tradisi tersebut menurutnya rutin diadakan setiap tahun sebagai warisan leluhur. 

“Tradisi itu sebagai penanda kalau mau bercocok tanam atau musim tandur di tahun ini baik nggak? Kalau hasilnya baik, hasil bumi yang ditanam akan berbuah sesuai harapan,” jelasnya. 

Kemudian untuk rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek selanjutnya yaitu Sembahyang King Thi Kong atau sembahyang tebu pada Rabu, (5/2/2025) tengah malam di Klenteng Hok Tek Bio. Sembahyang tersebut biasanya dilakukan pada malam ke delapan menuju sembilan pada tahun baru Imlek. 

Pada saat sembahyang menyambut dewa turun, juga diadakan pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Katentreman mulai Jumat, (31/1/2025) pukul 22:00 – Sabtu, (1/2/2025) pukul 04:00 WIB. Kemudian dilanjut dengan lakon Wiroto Patwo atau hilangnya wabah dan bencana alam di Negara Wiroto pada pada pukul 10:00-16:00 WIB.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
152,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER