BETANEWS.ID, KUDUS – Tradisi Dandangan yang selalu dinanti menjelang Ramadan kembali menarik minat pedagang dari berbagai daerah. Tak hanya dari Kudus, pedagang luar daerah pun berbondong-bondong datang untuk meramaikan pasar musiman yang sudah menjadi bagian dari budaya Kudus.
Salah satu pedagang asal Ungaran yang enggan disebutkan namanya, mengaku baru pertama kali mengikuti Tradisi Dandangan. Dia biasanya berjualan di Semarang saat Tradisi Dugderan. Tahun ini, ia ingin mencoba peruntungan di Kota Kretek dengan menyewa dua stand untuk menjual aksesoris jam.
“Saya setiap ada event seperti ini selalu ikut, seperti di pasar malam. Biasanya yang saya ikuti di daerah Jawa dan Madura,” ujarnya, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Ratusan Tenda Tradisi Dandangan Mulai Dipasang di Jalan Sunan Kudus
Menurutnya, biaya sewa stand di Dandangan cukup tinggi dibandingkan dengan Dugderan. Di Kudus, satu stand berukuran 3×3 meter disewakan seharga Rp3 juta. Itupun menurutnya, dua tenda yang disewa berada di emperan atau tidak yang berada di tengah jalan. Sementara di Dugderan Semarang, harga sewa per stand sekitar Rp2,5 juta.
“Saya tahu info stand ini dari temannya suami. Karena setiap event kan selalu ikut, jadi banyak informasi. Kalau di pasar malam biasanya listrik bayar lagi, tapi saya belum tahu kalau di sini nanti bagaimana (bayar listrik lagi atau tidak),” tuturnya.
Baca juga: Cerita Ngatipah Selalu Semangat Jualan Kreweng di Dandangan Meski Hasil Tak Tentu
Pedagang ini datang sampai Kudus pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Pihaknya datang lebih awal, dikarenakan informasi yang didapatkan berlangsung pada Senin (17/2/2025). Selain itu, dia juga baru menyelesaikan dagangan di acara khataman pondok di Magelang yang juga menggelar pasar malam.
“Harapannya, mudah-mudahan tidak hujan, kalau hujan, kan repot,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin