BETANEWS.ID, KUDUS – Ngatipah (60), seorang penjual mainan gerabah (kreweng) asal Mayong, sudah mulai berjualan di Jalan Kiai Telingsing sejak Rabu (12/2/2025). Meski Tradisi Dandangan belum resmi dimulai, ia memilih datang lebih awal dengan harapan dagangannya bisa laku lebih banyak.
“Biar nanti ramai, jadi saya mulai awal. Selain itu, tetangga juga sudah pada berangkat jualan ke sini, sehingga saya ikut, daripada di rumah tidak ada kerjaan,” ujarnya, belum lama ini.
Ngatipah sudah jualan gerabah di Tradisi Dandangan sejak 2001. Meski barang yang dijualnya ada yang utang, tapi itu sebagai salah satu upaya menghidupi keluarganya.
Baca juga: Dandangan Dimulai 19 Februari, Disdag: ‘Berbeda dan Lebih Meriah’
Tahun lalu dagangannya sepi, sementara 2023 penjualannya lumayan mendapatkan keuntungan. Tahun ini, ia membawa lima keranjang gerabah, tiga miliknya sendiri dan dua milik bakul. Menurutnya, satu keranjang berisi sekitar 300 remitan kreweng, dengan harga jual mulai Rp3.000 per biji.
Selain kreweng, ia juga menjual mainan anak seperti kuda lumping, topeng, alat masak, dan barongsai dengan harga bervariasi, mulai Rp3.000 hingga Rp30.000.
“Dari kemarin pembeli masih sepi. Belum tahu nanti seperti apa, karena kondisinya (keuangan) memang lagi sepi,” tuturnya.
Ngatipah berjualan bukan karena pilihan, melainkan keterpaksaan. Di rumah, ia tidak memiliki pekerjaan lain, sementara anaknya yang membantu berjualan itu bekerja sebagai buruh bangunan. Untuk menekan pengeluaran, ia rela tidur di lokasi dagangannya hingga Dandangan selesai.
“Karena memang saat ini tidak tahu bagaimana pemasarannya, jadi ini saya tidur di lokasi untuk mengurangi jatah penghasilan,” ujarnya.
Baca juga: Pedagang Mainan Gerabah Mulai Ngelapak, Tradisi Dandangan Makin Dekat
Lapaknya yang disewa, kata dia, berukuran 4 X 6 meter dengan biaya sewa Rp300.000, belum lagi biaya listrik. Ia mengaku keuntungannya tipis karena harus membayar berbagai kebutuhan, mulai dari sewa tempat, lampu, hingga modal barang dagangan.
Meski begitu, ia tetap berharap Dandangan tahun ini membawa rezeki lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Yang minat biasanya anak kecil, karena sering dibuat mainan pasaran,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin