BETANEWS.ID, PATI – Seorang perempuan terlihat cekatan memasukkan bumbu ke dalam sebuah wajan yang sudah berisi minyak goreng panas. Setelahnya, bumbu tersebut dikorek sebentar hingga keluar bau harum dari bumbu itu.
Beberapa saat kemudian, perempuan bernama Lasmiati itu memasukkan nasi putih ke dalam wajan. Ia pun mengaduk nasi itu hingga bercampur bumbu. Setelah beberapa menit, nasi putih yang sudah berubah warna dan rasa itu kemudian dipindahkan ke beberapa piring.
Makanan itu pun kemudian ditambahkan toping telur dadar rajang, timun dan kol di atasnya. Nasi goreng bikinan Lasmiati pun siap dihidangkan untuk pelanggan.
Baca juga: Mencicipi Sego Bojan di Tungjungrejo Pati, Nostalgia Menu Hajatan Tempo Dulu
Sambil meladeni pelanggan yang datang silih berganti, Lasmiati pun menceritakan awal mula berjualan nasi goreng. Tidak seperti penjual nasi goreng pada umumnya, ia berjualan menu yang sudah familiar itu dengan harga yang murah banget.
Ia kali pertama membuka warung pada 2014 lalu. Ia memanfaatkan dapur rumahnya hingga kini untuk memasak dan melayani pelanggan. Ia juga memanfaatkan teras rumah untuk pelanggan yang ingin menikmati nasi goreng langsung di tempat.
Saat itu, harga satu porsi nasgor hanya dibanderol Rp 2 ribu. Ia membanderol harga super murah ini untuk sasaran utamamya anak sekolah yang mempunyai uang jajan terbatas.
Meski harganya murah, namun ia tetap tidak mengurangi kualitas rasa. Bahkan, satu porsinya juga banyak dan bikin kenyang.
”Jualan sejak 2014. Kami mematok harga murah untuk mengamodir anak-anak yang uang sakunya terbatas. Awalnya Rp2.000 menjadi Rp3.000. Kemudian naik jadi Rp3.500 dan sekarang Rp4.000 per porsi,” ujar Lasmiati, Sabtu (8/2/2025).
Baca juga: Serasa Balik ke Masa Lampau, Menikmati Nasi Jagung Daun Jati yang Ngangeni di Pati
Tak disangka, berawal dari niat baik agar anak sekolah bisa jajan ini, malahan menarik pembeli lainnya. Nasgor bikinanya pun menjadi favorit di Pati Kota khususnya.
Namun tak jarang, pelanggannya juga banyak yang dari luar Pati kota. Mereka sengaja datang ke warungnya yang berada di Dukuh Gilis, Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati. Dari Alun-alun Pati, berkisar 10 menit perjalanan menggunakan kendaraan.
”Kalau ditambah telor dadar atau ceplok tambah Rp4 ribu. Kami juga ada mie goreng yang juga harganya terjangkau, Rp5 ribu,” imbuhnya.
