BETANEWS.ID, PATI – Beberapa lapak kuliner tampak berderet di pinggir jalan di sebelah timur Rumah Sakit Mitra Bangsa Pati. Satu di antaranya adalah lapak kuliner jadul yaitu sego jagung atau nasi jagung.
Di lapak yang sederhana itu, terlihat belasan cething atau tempat nasi yang berbentuk bulat cekung terbuat dari bambu.
Aneka lauk jadul, mulai dari oseng jantung pisang, oseng daun pepaya, oseng pepaya muda, tempe, lodeh tewel, telur dadar dan lain sebagainya, menjadi pelengkap menu yang ada di lapak kuliner tersebut.
Baca juga: Kisah Kopi, Kopi Jalanan Rasa ala Kafe yang Laris Manis saat Musim Panas
Tak ketinggalan, nasi jagung yang menjadi andalan lapak kuliner jadul tersebut. Dalam penyajiannya, nasi jagung tersebut diberi alas daun jati yang menambah aroma lebih mantap.
Amelia Kristiani, penjual nasi jagung mengatakan, sehari ia bisa menjual puluhan porsi nasi jagung. Menurutnya, menu yang dijualnya memiliki peminat yang cukup banyak dari masyarakat.
Untuk satu porsi nasi jagung, ia menjual dengan harga Rp12 ribu. Menurutnya, harga tersebut sangat terjangkau dan ramah di kantong.
“Untuk satu porsi Rp12 ribu. Tapi khusus hari Jumat, itu cuma Rp10 ribu. Ya kita sebagai pedagang ya, karena memang mikir saya orang gagal, sedikit rezeki saya kembalikan kepada orang,” ujar Amelia.
Baca juga: Tongseng Entog Omah Kuno, Empuk dan Gurih Bumbu Rempahnya Bikin Nagih
Ia pun menyebut, lapaknya buka setiap hari, yakni mulai dari pukul 06.00 WIB sampai habis. Selain nasi jagung, ia juga menjual nasi jadul yang lauknya serupa dengan nasi jagung.
Menurutnya, ia menjual nasi jagung tersebut tak lepas dari dorongan dan saran dari temannya, agar dirinya berjualan nasi jagung.
“Iya teman saya mendorong agar saya jualan nasi jagung. Ia bilang pasti laku gitu. Meski awalnya agak ragu, tapi akhirnya saya mantapkan untuk berjualan menu nasi jagung ini,” ungkapnya.
Editor: Ahmad Muhlisin