BETANEWS.ID, KUDUS – Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (6/2/2025) hingga malam hari, menyebabkan banjir di beberapa titik di Kabupaten Kudus, termasuk di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati.
Derasnya hujan membuat akses jalan di Proliman Tanjungkarang tergenang dengan ketinggian mencapai 75 sentimeter. Hal itu menghambat laju kendaraan warga, bahkan banyak juga yang mogok.
Salah seorang warga Tanjungkarang, Harno, menyebut, banjir mulai datang sekira sore hari. Untuk ketinggian genangan air, baik di permukiman warga dan akses jalan menuju Proliman Tanjungkarang setinggi 75 sentimeter pada malam hari.
Baca juga: Banjir Lumpuhkan Jalan Alternatif Kudus-Pati, Beberapa Truk Mogok
“Ketinggian tadi malam sampai 75 sentimeter, sekarang sekitar 45–50 sentimeter. Berkat adanya kolam, air bisa turun sedikit demi sedikit. Dari tadi malam hingga saat ini banyak kendaraan mogok,” bebernya.
Ia menuturkan, akibat genangan air di akses jalan itu mengakibatkan puluhan kendaraan mogok. Menurutnya, paling banyak kendaraan yang mogok adalah kendaraan matik.
“Ini saya bantu mengarahkan warga yang tidak berani melewati jalan utama ke jalur alternatif, yaitu dari perempatan lapangan Tanjungkarang ke arah Timur, lalu belok ke Selatan melewati masjid hingga tembus ke jalan lingkar,” ungkapnya.
Salah satu pengendara, Suparmin, yang bekerja sebagai ojek di kawasan Menara Kudus, mengaku motornya mogok saat menerobos banjir di Tanjungkarang. Hal itu karena banjir pada pagi ini masih tinggi, yaitu sekitar 50 sentimeter.
“Mungkin businya basah, dan tadi ada persimpangan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan, sehingga kendaraan mati di tengah jalan. Dorong kendaraan tadi, ya, sampai 50 meter,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ustadi, warga Undaan. Dia juga mengalami kendala saat berangkat kerja. Ia mengaku, terpaksa terlambat karena motornya mogok di tengah genangan di sekitar Proliman.
Baca juga: Banjir Sempat Lumpuhkan Jalan Kudus-Pati dan Genangi 40 Desa
“Ketinggian air sekitar 50 sentimeter. Motor Grand saya tidak kuat karena posisi knalpot rendah,” ucapnya.
Ia menilai, jalan utama menuju Undaan harus segera dinaikkan dan saluran air diperbaiki agar banjir tidak terus terjadi, di kala musim penghujan.
Editor: Ahmad Muhlisin
