BETANEWS.ID, KUDUS – Perayaan Tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus tahun ini dipastikan meriah. Tak hanya menyediakan lapak UMKM, tradisi menyambut bulan suci Ramadan itu juga dimeriahkan dengan beragam rangkaian acara seni, budaya, hingga keagamaan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah, menyampaikan, ada sejumlah kegiatan seni dan budaya khas Kudus yang akan digelar mulai 20 hingga 27 Februari.
Pementasan seni itu melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti pelaku seni, budayawan, sekolah, hingga desa wisata. Tak hanya itu, Tradisi Dandangan tahun ini juga akan semakin menarik dengan adanya Sinau bareng Gus Muwafik hingga pemecahan Rekor MURI Tari Kretek.
Baca juga: Dandangan Resmi Dibuka, Bakal Berlangsung 10 Hari
“Selain adanya pedagang kaki lima (PKL), wisatawan yang datang juga bisa kita hitung. Kami bekerja sama dengan budayawan, seniman, dan sekolah. Mereka memiliki potensi seni budaya yang kita tampilkan di sini, guna menghibur masyarakat Kudus dan sekitarnya,” bebernya, Rabu (19/2/2025).
Setiap sore pukul 16.00 hingga 17.30 WIB di Taman Menara, katanya, panggung hiburan diisi oleh pertunjukan seni dari pelajar SMP, SMA, MTs, hingga sanggar-sanggar tari. Malam harinya, giliran para seniman dan budayawan lokal menampilkan teater, musik band, serta kesenian khas Kudus.
“Untuk kegiatan di Taman Menara, acara terus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB dengan dua etape (tahap), sore dan malam,” ungkapnya.
Salah satu acara yang paling ditunggu adalah pemecahan rekor MURI Tari Kretek yang digelar pada 22 Februari di Alun-alun Simpang 7 Kudus. Hingga kemarin, tercatat sudah ada 1.600 peserta yang terdiri dari pelajar dan sanggar seni.
Baca juga: Bagaimana Ketersediaan Elpiji Pedagang Dandangan?
“Belum lagi peserta dari masyarakat umum dan beberapa perusahaan yang ikut serta dalam pemecahan rekor itu. InsyaAllah ada hampir 2.000 peserta. Untuk pakaian yang digunakan, nantinya memakai pakaian adat Kudus lengkap beserta caping kalonya,” ujarnya.
Ia menuturkan, selain kegiatan di atas, Tradisi Dandangan juga dimeriahkan dengan acara car free night (CFN), Fashion on the Street dan pentas barongan serta barongsai di hari yang berbeda. Car free night ini digelar di perempatan Baagil ke timur.
“Kami tidak mengundang seniman, budayawan dari luar daerah, tujuannya untuk mempromosikan potensi lokal agar masyarakat lebih mengenal dan dampaknya dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha di Kudus,” ucapnya.
Sementara itu, untuk pengunjung yang ingin mengikuti kegiatan keagamaan, panitia mengadakan acara Sinau bareng Gus Muwafik pada 22 Februari mulai pukul 19.00 WIB di Alun-alun Simpang 7 Kudus.
“Harapan kami, wisatawan yang datang ke Dandangan tidak hanya berbelanja, tetapi juga terhibur dengan penampilan kesenian khas Kudus. Jika mereka betah, tentu uangnya akan dihabiskan di sini, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin