BETANEWS.ID, KUDUS – Menjelang bulan Ramadan, kebutuhan elpiji bersubsidi di Kabupaten Kudus diperkirakan meningkat, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner.
Tradisi Dandangan, sebuah acara dalam menyambut bulan suci, juga diprediksi akan mendorong permintaan gas melon lebih tinggi. Namun, di tengah kondisi yang semakin sulit, bagaimana ketersediaan elpiji bagi pedagang Dandangan?
Baca Juga: Bellinda Akan Salat Sunah di Masjid Agung Sebelum Masuk Pendapa Kudus
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus, Andy Imam Santoso, melalui Kabid Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen, Minan Mochammad, menuturkan, ketersediaan elpiji pada momen tradisi Dandangan tidak ada penambahan kuota. Pihaknya mengaku, bahwa kebutuhan perbulan untuk masyarakat Kudus dengan rata-rata 800.000 tabung.
“Untuk (ketersediaan elpiji) Dandangan ini kami tidak mematok berapa. Namun yang jelas, aturan bagi pelaku UMKM setiap bulannya dipatok menggunakan 15 tabung,” bebernya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/2/2025).
Minan menegaskan, elpiji subsidi di Kudus diperuntukkan bagi warga ber-KTP Kudus. Oleh karena itu, pedagang dari luar daerah diharapkan tidak membeli elpiji bersubsidi di Kudus, yang itu dapat membebani kuota ketersediaan bagi masyarakat setempat.
“Yang jelas untuk peruntukan ketersediaan distribusi elpiji yang ada di wilayah Kabupaten Kudus Kudus yang ber KTP Kudus saja. Aturan pangkalan hanya bisa melayani masyarakat setempat, meskipun tidak disekitar pangkalan,” jelasnya.
Beda lagi, kata Minan, pedagang luar daerah itu menggunakan elpiji 5,5 kg atau 12 kg akan lebih bagus. Sehingga hal itu tidak membebani kuota yang sudah ada untuk masyarakat Kota Kretek.
“Kalau seperti ini dibebankan Kudus ya kasihan masyarakat Kudus. Hak masyarakat Kudus akan terkurangi, tetapi apapun terkait dengan elpiji kita lebih fokuskan di saat Ramadan,” ujarnya.
Pihaknya akan mengajukan fakultatif yang sifatnya tidak wajib, dalam penambahan elpiji menjelang Ramadan. Hal itu dilakukan guna memastikan pasokan aman.
Baca Juga: Pertamina Awasi Distribusi Gas Melon di Jateng-DIY, Ini Temuannya
“Jadi kami mengajukan permohonan sebesar 5 persen dari kebutuhan bulanan, sekitar 800.000 tabung. Kalau memungkinkan, kami akan mengajukan 10 persen,” tuturnya.
Di pekan ini, pihaknya akan berkomunikasi dengan PT Patra Niaga Pertamina untuk membicarakan terkait pasokan gas melon di bulan suci.
Editor: Haikal Rosyada