31 C
Kudus
Selasa, Maret 18, 2025

Apel dan Kirab Tutup Kemeriahan Tradisi Dandangan di Kudus

BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan peserta dari anak sekolah, stakeholder pariwisata, dan perwakilan masyarakat memeriahkan Apel dan Kirab Dandangan di halaman Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (28/2/2025). Ini merupakan acara penutup tradisi penyambut Ramadan yang berlangsung pada 19-28 Februari 2025.

Rute Kirab Dandangan ini mulai dari Pendapa Kabupaten Kudus menuju Jalan Sunan Kudus dan berakhir di Masjid Menara. Mereka kemudian mengikuti tradisi Tabuh Beduk penanda Awal Ramadan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, mengatakan, Tradisi Dandangan sudah menjadi budaya dan diakui secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Dampak ekonomi dari tradisi peninggalan Sunan Kudus selama 10 hari ini juga cukup signifikan.

-Advertisement-

Baca juga: Program MBG Kudus Akan Tetap Berjalan di Bulan Ramadan

“Tentunya kita wajib nguri-uri, wajib kita teruskan dan alhamdulillah sampai saat ini masih bisa berjalan dan tetap akan kita lanjutkan ke depan,” bebernya.

Sejauh ini, kata Revli, antusias masyarakat tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Jika 2024, jumlah pengunjung bisa sampai 50.000 orang, tahun ini kurang lebih hampir sama.

“Melihat sempat beberapa kali hujan memang sedikit berpengaruh juga. Tapi terkait antusiasme masyarakat masih sama. Harapannya tidak hanya dari (masyarakat) Kudus saja, tapi juga dari luar daerah (yang datang ke tradisi ini), sehingga mungkin menjadi destinasi Dandangan,” tuturnya.

Baca juga: Gandeng Investor, Sampah TPA Tanjungrejo Akan Dijadikan Bahan Bakar

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus, Mutrikah, menambahkan, peserta yang ikut andil dalam Kirab Dandangan itu meliputi, Kecamatan, kepala desa/kelurahan, stakeholder pariwisata dan kebudayaan.

“Ini merupakan rangkaian kegiatan Dandangan, di mana ketika H-1 puasa dulu memang Sunan Kudus itu mengumumkan puasa. Ini kita visualisasikan, sehingga kirab ini merupakan visualisasi masyarakat yang berbondong-bondong ke menara untuk mendengarkan tabuh beduk penanda puasa,” imbuhnya. (adv)

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER