BETANEWS.ID, KUDUS – Apakah dana kebencanaan terkena dampak efisiensi anggaran yang ditetapkan Pemerintah Pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025? Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus sudah mulai melakukan asesmen alokasi anggaran yang kemungkinan akan dilakukan efisiensi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, menyampaikan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Penjabat (Pj) Bupati Kudus dan Sekda, terkait adanya efisensi anggaran. Menurutnya, dana penanganan bencana di Kabupaten Kudus disebut sedikit. Untuk itu, agar tidak ada efisiensi yang terkait dengan dana kebencanaan.
Baca Juga: BPBD Kudus Gelar Forum Pengurangan Risiko Bencana
“Kemarin saya sudah matur pak Pj dan pak Sekda, bahwa kondisi di Kudus, anggaran penanganan bencana sedikit. Kalau memang efisiensi anggaran untuk perjalanan dinas oke lah,” bebernya saat ditemui kantornya, Rabu (12/2/2025).
Ia menuturkan, untuk anggaran kebencanaan Kudus di tahun ini ada sebanyak Rp1,4 miliar. Dana tersebut digunakan seperti pengadaan sarana dan prasarana (sarpras), pelatihan, sosialisasi, pengadaan logistik, biaya rapat, pembuatan dokumen dan kajian, dan sebagainya.
Dia juga mengatakan, adanya bangunan baru Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) yang kini belum ada isinya, agar kedepannya tidak mangkrak.
“Bangunan baru yang selesai dibangun, kan, belum ada isinya, daripada mangkrak. Jadi sudah dianggarkan untuk meja kursi, sound system, AC. Daripada nanti lesehan,” ungkapnya sambil tersenyum.
Anggaran kebencanaan tahun ini, kata Mundir, jauh besar dibandingkan dengan anggaran tahun lalu yang mencapai Rp3,6 miliar. Rinciannya, Rp1,8 miliar khusus untuk anggaran kebencanaan dan Rp1,8 miliar lainnya untuk pengadaan satu unit damkar.
Baca Juga: Disdag Kudus Sebut Gas Melon Hanya Langka di Pengecer, di Pangkalan Tidak
“Sedangkan keseluruhan penganggaran tahun ini lebih banyak tahun kemarin, yakni Rp11,3 miliar. Dana itu termasuk dibuat untuk pembangunan gedung baru, pengadaan damkar, termasuk gaji dan segalanya. Sekarang (tahun ini) Rp7,3 miliar,” ungkapnya.
Mundir menambahkan, saat ini untuk uang persediaan guna kebencanaan baru sekali mengajukan. Sedangkan saat ditanya terkait nominal, pihaknya mengaku belum menjumlah secara keseluruhan.
Editor: Haikal Rosyada