BETANEWS.ID, KUDUS – Di usia yang masih muda, Rega Andrana Fariel Desembra (18) memutuskan untuk menempuh jalan hidup berbeda. Warga Mlatinorowito Gang 5 ini lebih memilih berjualan pukis ketimbang menjadi karyawan. Rega memulai usahanya pada awal Desember di tepi Jalan Hos Cokroaminoto, tepatnya di Kelurahan Mlatinorowito, Kecamatan/Kabupaten Kudus.
Sebelumnya, dia juga sempat menempuh pelatihan selama tiga bulan di bidang electrical engineering di PT Spil Surabaya setelah lulus dari jurusan kelistrikan di SMK Wisuda Karya (Wiskar).

Namun, ia tidak melanjutkannya karena pekerjaan tersebut penuh risiko, seperti tersengat listrik dan bekerja di ketinggian. Selain itu, bekerja jauh dari orang tua menjadi alasan tambahan.
Baca juga: Berbekal Lokasi Rumah Strategis, Ranti dan Deny Kini Punya Bisnis Menjanjikan
“Saya ingin mandiri dan tidak harus di bawah tekanan orang lain. Kalau bekerja di bawah tekanan, pikiran jadi tidak fokus. Kalau usaha sendiri kan lebih nyaman,” ujar Rega, Rabu (18/12/2024).
Didukung penuh oleh orang tuanya, Rega memutuskan untuk usaha jualan pukis di pinggir jalan. Hal itu ia lakukan usai belajar selama satu bulan di lapak milik orang tuanya yang kebetulan juga seorang penjual pukis.
“Pukis lebih mudah dibuat, bisa dijual pagi hari, dan banyak peminatnya. Karena sebenarnya saya juga ingin melanjutkan kuliah, kalau di pelayaran, kan, tidak bisa dan jauh dari orang tua,” ungkap Rega.
Berawal dari menjual lima mika kecil pukis di hari pertama, kini usahanya berkembang pesat. Dalam sehari, ia bisa menjual lebih dari 23 mika dengan harga Rp6.000 untuk mika kecil dan Rp10.000 untuk mika besar.
Pukis buatannya memiliki berbagai varian rasa, seperti cokelat keju, cokelat, keju, kacang, nanas. Tak hanya itu, dia juga melayani permintaan pembeli terkait varian rasa. Dalam sehari, Rega menghabiskan sekitar dua kilogram adonan dan mendapat penghasilan jutaan rupiah sebulan.
Baca juga: Tak Malu Bisnis Apapun Sejak Sekolah, Ika Kini Mulai Panen Kesuksesan
Untuk pembelinya, semua kalangan mulai anak-anak hingga dewasa. Baginya, usaha ini tak hanya mendatangkan penghasilan, tetapi juga memberikan kebebasan dan kenyamanan yang tidak ia dapatkan di dunia kerja sebelumnya.
āUsaha ini juga membuka peluang untuk saya melanjutkan kuliah di masa depan,ā imbuhnya penuh semangat.
Editor: Ahmad Muhlisin