BETANEWS.ID, KUDUS – Suara kendaraan lalu-lalang terdengar dari dalam toko depan kUniversitas Muria Kudus, tempat seorang wanita sibuk merangkai kerajinan tangan. Wanita itu adalah Ika Larasati (27), pemilik Tegar Store, yang sedang memotong tangkai bunga untuk buket.
Dengan mengenakan kaus abu-abu, ia terlihat penuh fokus saat bekerja. Sebuah gambaran dari dedikasi dan ketekunannya dalam mengembangkan bisnis tersebut.
Ika berbagi cerita tentang perjalanan panjangnya di dunia usaha. Sejak 2009, saat masih di bangku sekolah, ia mulai dengan berjualan alat tulis. Ketika berkuliah pada 2018, ia mencoba diversifikasi dengan membuat buket bunga, membuka layanan fotokopi, dan menyediakan jasa printing.
Baca Kerjaan Terdampak Pandemi, Erna Bangkit dan Kini Mulai Sukses Jual Kerajinan
“Awal buka memang fokus ke alat tulis, tapi lama-lama merambah ke buket bunga. Kemudian saya rekrut karyawan freelance untuk membantu, dan akhirnya mulai melayani pembuatan undangan dan mahar,” jelas Ika.
Semasa kuliah, Ika aktif mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan dinas terkait untuk menambah keterampilan. Baginya, pendidikan di luar kelas itu sama pentingnya dalam perjalanan menuju kesuksesan.
“Saya sering ikut pelatihan, kadang dari dinas, kadang nyari stand untuk acara-acara agar orang lebih tahu tentang usaha saya,” ungkapnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Mendirikan Tegar Store bukan tanpa tantangan. Ika menamai tokonya dengan nama adiknya “Tegar,” yang juga merupakan filosofi kekuatan dan keteguhan keluarga. Di setiap langkahnya, ia mengandalkan dukungan keluarga sebagai fondasi usahanya.
“Nama itu punya arti bagi saya, seperti mengingatkan akan keluarga yang selalu mendukung,” ujarnya.
Tidak sedikit kendala yang Ika hadapi, seperti biaya registrasi untuk event promosi yang mahal. Namun, kerja kerasnya berbuah manis.
Ia berhasil lolos seleksi di pelatihan UMKM Jawa Tengah yang diikuti oleh 50 peserta, dan hanya 25 orang terpilih. Kesempatan itu membuka banyak peluang, dan dari sana ia mulai dikenal sebagai pembicara di berbagai acara.
“Sekarang saya sering diundang menjadi narasumber, mulai dari kampus, kegiatan PKK, hingga acara KKN,” tambahnya.
Baca juga: Pernah Bangkrut, Ganden Bertekad Terus Jual Rujak Selama Masih Bisa
Bagi Ika, keberhasilan dalam berbisnis adalah tentang keberanian untuk mengambil tantangan. Ia menyarankan agar anak muda, terutama mahasiswa, tidak hanya berfokus pada akademik.
“Kalau pengin tantangan lebih, berbisnis bisa jadi jalan. Rasulullah SAW juga mengajarkan berdagang sebagai bagian dari kehidupan. UMKM adalah salah satu sektor yang berpengaruh besar di Indonesia,” tambahnya.
Penulis: Chindy Saifani, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Muhlsin