BETANEWS.ID, KUDUS – Di sebuah outlet berwarna merah dengan nama Cipak Koceak, antrean pembeli terlihat tak pernah putus. Di belakang gerobak, seorang karyawan sibuk menggoreng dan mencampur jajanan khas tersebut dengan bumbu di sebuah baskom besar.
Tidak jauh dari outlet, Renti terlihat sedang duduk bersantai di sebuah rumah bernuansa putih, ia adalah pemilik outlet tersebut. Saat ditemui, Ia berbagi cerita tentang perjalanannya memulai usaha yang kini menjadi favorit anak muda, terutama pecinta jajanan pedas.
“Sekarang anak muda sukanya makanan pedas, murah, dan enak. Saya terinspirasi dari pedagang pinggir jalan,” ungkap Renti saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Cipak Koceak, Jajanan Pedas Viral yang Bikin Anak Muda Ketagihan
Berawal dari rasa penasaran, Renti mulai mencari tahu tentang jajanan cipak melalui media sosial. Ia menemukan mitra usaha di daerah Prambatan, Kudus, dan mulai bekerja sama. Namun, awal kerja sama itu tidak berjalan mulus.
“Awalnya saya mau beli franchise, tapi ternyata dia maunya bagi hasil. Saya sempat merasa dirugikan, karena semua modal dari saya, tapi tetap dijalankan,” tutur Renti.
Meskipun begitu, dukungan suaminya, Deny Wibowo, menjadi motivasi besar untuk terus menjalankan usaha itu. Deny yang juga ikut berbagi cerita mengungkapkan, lokasi rumah mereka yang strategis di pinggir jalan menjadi peluang emas untuk memulai bisnis.
“Kalau orang lain bisa jualan, kenapa kita enggak? Banyak yang mau nyewa tempat kami, tapi daripada dikontrakkan, lebih baik dimanfaatkan sendiri,” jelas Deny.
Selain keuntungan, pasangan itu juga ingin memberikan peluang kerja bagi orang lain, baik untuk mahasiswa yang membutuhkan pekerjaan paruh waktu maupun bagi karyawan penuh waktu.
Baca juga: Tak Malu Bisnis Apapun Sejak Sekolah, Ika Kini Mulai Panen Kesuksesan
“Tujuan utamanya, ya tentu saja untuk mendapatkan keuntungan, tapi kami juga ingin membantu orang lain,” tambah Deny.
Sebelum membuka Cipak Koceak, Renti dan Deny sudah lebih dulu menjalankan beberapa usaha seperti Es Maliter yang sukses berkembang hingga membuka cabang di Singocandi, Bae, dan Krandon. Mereka juga merambah bisnis pakaian dan membuka gerai Es Reality.
“Outlet dimsum yang terletak persis di samping Cipak Koceak ini juga milik kami,” bebernya.
Penulis: Arum Tri Handayani, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi