BETANEWS.ID, PATI – Para peternak berharap pemerintah Kabupaten Pati bisa segera mengambil langkah cepat dalam mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Apalagi, setelah merebaknya penyakit hewan itu di Kabupaten Pati.
Peternak asal Desa Kedalon, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Rustam mengatakan, dirinya mulai khawatir akan penyakit bagi ternak tersebut. Meski di wilayahnya belum ditemukan, namun di sejumlah kecamatan lain sudah ada yang terjangkit.
“Kalau di Kecamatan Batangan informasinya belum ada. Tapi wilayah Kecamatan Jaken dan Jakenan katanya sudah ada. Jadi kami tentu khawatir,” ujarnya.
Baca juga: Ratusan Sapi di Pati Terjangkit PMK, 20 Mati
Sebagai peternak sapi, kambing, kuda dan unggas, Rustam pun mengaku khawatir. Terlebih jika terjangkit PMK maka harga jual ternaknya akan anjlok.
“Kami khawatir padahal sudah capek merawat, tapi kalau terserang harga jualnya turun sampai 50 persen. Bila biasanya harga sampai Rp 20 juta bisa turun hingga Rp 10 juta. Belum lagi sudah ada yang mati karena PMK,” ungkapnya.
Rustam pun berharap agar pemerintah bisa cepat bertindak. Diharapkan tindakan itu bisa dilakukan sebelum virus PMK itu merebak.
“Sekarang ini belum pernah ada tinjauan. Harapannya bisa ada langkah antisipasi jangan hanya di pasar hewan saja tapi juga di peternakan. Semoga juga ada bantuan pemberian vitamin atau vaksin, atau langkah lain yang tentu Dinas Peternakan yang lebih mengetahuinya,” imbuhnya.
Baca juga: Warga Diimbau Tak Melakukan Hal Ini Ketika Hewan Ternak Terinfeksi PMK
Saat ini, Rustam pun berinisiasi melakukan sejumlag langkah antisipasi seperti rutin menyemprot desinfektan secara mandiri. Selain itu juga rutin membersihkan kandang miliknya tersebut.
“Harapannya tidak sampai terjadi seperti dua tahun lalu,” tambahnya.
Rustam menyebut, dari keterangan dokter ternak yang terkena PMK menunjukkan sejumlah gejala. Seperti mulut berlendir seperti flu dan kuku bengkak.
Editor: Ahmad Muhlisin
