BETANEWS.ID, PATI – Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi menginfeksi ratusan hewan ternak di Kabupaten Pati. Per 1 Januari 2025, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati mencatat, ada 125 kasus.
Dari jumlah itu, Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kbupaten Pati, Andi Hirawadi mengatakan, 20 sapi mati karena PMK.
Baca Juga: Judol Jadi Salah Satu Pemicu Tingginya Angka Perceraian di Pati
Terkait dengan kembali merebaknya PMK itu, pihaknya berupaya melakukan antisipasi atau pencegahan dengan melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai pasar hewan yang ada di Pati.
“Hari ini kita melakukan penyemprotan di pasar hewan Margorejo. Hal ini mengantisipasi penyebaran virus PMK agar tidak meluas. Penyemprotan bukan di sini saja, kemarin kita juga melakukan penyemprotan di pasar hewan Winong, ” ujarnya, Kamis (2/1/2025).
Ia menyebut, menjelang musim pancaroba, banyak laporan dari masyarakat terkait dengan gejala PMK pada hewan ternak mereka. Di antaranya adalah adanya luka pada kaki hewan ternak, khususnya sapi.
Agar penyakit tersebut tidak meluas, pihaknya intensif untuk melakukan pencegahan. Selain penyemprotan di pasar hewan, pihaknya juga melakukan pengecekan ke kandang ternak warga.
Andi menyebut, untuk wilayah di Pati, sejauh ini untuk kasus PMK yang paling banyak terdapat di Kecamatan Winong dan Jakenan.
“Sejauh ini di dua kecamatan itu yang banyak. Kita banyak mendapatkan laporan dari masyarakat terkait gejala PMK ini sejak semingguan ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Permintaan Bibit Durian Premium di Pati Meningkat
Dalam hal ini, pihaknya menyebut telah menugaskan petugas dari Poskeswan untuk siaga. Pihaknya juga menyediakan obat-obatan untuk penanganan PMK tersebut.
Untuk itu, bagi masyarakat yang hewan ternaknya mengalami gejala PMK untuk segera melapor untuk segera mendapatkan penanganan. Sehingga, penyakit tersebut bisa ditangani.
Editor: Haikal Rosyada
