BETANEWS.ID, PATI – Selama tahun 2024 ini, angka perceraian di Kabupaten Pati masih tergolong tinggi. Terhitung sejak 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2024, ada 2.247 pasangan suami istri (pasutri) yang memilih untuk mengakhiri rumah tangga mereka.
Humas Pengadilan Agama (PA) Pati, Nadjib mengatakan, angka perceraian tersebut didominasi cerai gugat (diajukan istri) daripada cerai talak (diajukan suami).
Baca Juga: Ada Pameran UMKM hingga Hiburan, Alun-alun Kembangjoyo Bisa Jadi Jujugan untuk Malam Tahun Baru
”Selama tahun 2024 jumlah perceraian di PA Pati sebanyak 2.247 kasus. Dengan rincian cerai talak 534 kasus dan cerai gugat sebanyak 1.709 kasus,” ujar Nadjib, Selasa (31/12/2024).
Jumlah tersebut, sebenarnya menurun daripada tahun 2023. Tahun lalu, angka perceraian di PA Pati sebanyak 2.389. Rinciannya, 571 kasus cerai talak dan 1.818 cerai gugat.
Meksipun ada penurunan, angka perceraian di Kabupaten Pati menurutnya masih tergolong tinggi.
Kebanyakan pasangan yang memilih cerai ini, untuk usia pernikahan mereka masih muda. Mereka tidak kuat menahan ujian rumah tangga hingga memilih berpisah.
”Usia relatif, ada yang sudah anak tiga dan lama. Tapi kebanyakan usai muda,” imbuhnya.
Nadjib menyampaikan, faktor penyebab tingginya angka perceraian. Di antaranya adalah suami kecanduan judol dan mabuk-mabukan.
Kebiasaan buruk ini membuat keluarga tak terurus. Uang bulanan untuk anak istri tersendat, tersedot untuk kegemaran judol dan bermabuk-mabukan.
”Faktor dominasi faktor ekonomi, kurang nafkah, tidak terpenuhi kebutuhan keluarga. Sehingga pihak wanita mengajukan cerai gugat. Selain itu karena KDRT, mabuk-mabukan miras sampai judol. Makanya cerai gugatnya tinggi,” ungkapnya.
Baca Juga: PKL di Barat Kantor Bupati Pati Diminta Pindah ke Alun-alun Kembangjoyo
Selain itu, perselingkuhan juga menjadi salah satu faktor perceraian di Kabupaten Pati. Hadirnya orang ketiga ini membuat keharmonisan rumah tangga rusak hingga akhirnya mereka memilih berpisah.
”Perselingkuhan sekarang gampang diketahui. Melalui chatting, kemudian handphone pasangan ditracking hingga ketahuan sedang di hotel. Akhirnya, mengaku berselingkuh,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada