BETANEWS.ID, KUDUS – Warga Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati kembali dihantui banjir saat intensitas hujan mulai tinggi. Bahkan, puluhan rumah warga sudah kebanjiran setelah hujan sejak tadi malam, Selasa (7/1/2025).
Salah satu warga RT 1 RW 2, Saputro, mengungkapkan, tersumbatnya saluran air di sekitar proliman menjadi faktor utama terjadinya banjir. Akibatnya, air tak mengalir lancar dan kemudian menggenangi permukiman.
āFaktor utama, ya, karena aliran air di proliman sempit dan kurang dalam, sehingga air menggenangi permukiman,ā katanya, Rabu (8/1/2025).
Baca juga: Puluhan Rumah di Tanjungkarang Kudus Terendam Banjir
Menurutnya, hujan deras mulai turun sekitar pukul 11.00 malam hingga pagi hari. Air terus menggenang, bahkan ketinggian banjir mencapai setengah meter di sejumlah titik.
āSetiap tahun daerah sini memang selalu menjadi langganan banjir, apalagi saat hujan deras seperti sekarang. Warga berharap saluran air diperbaiki supaya air cepat surut dan tidak lagi menggenang lama seperti ini,ā tambahnya.
Ia menuturkan, banjir mengakibatkan genangan air masuk hingga toko kelontong miliknya. Saat ini, dia harus menutup gerbang rumah untuk mencegah sampah masuk.
Baca juga: Pemkab Kudus Alokasikan Rp9,3 M untuk Perbaiki 58 Sekolah Rusak
ā(Warung ditutup) ini untuk antisipasi sampah biar gak masuk ke dalam rumah. Kalau sampah masuk, kan repot. Toko terendam air sampai 30 sentimeter dan rumah baru akan masuk ke dalam,ā jelasnya.
Meski demikian, menurutnya, belum ada warga yang mengungsi. Surutnya air membutuhkan waktu berjam-jam dengan catatan tidak ada hujan tambahan dan cuaca panas.
āBanjir tahun ini pertama kali sampai seperti ini (banjir). Kami berharap pemerintah segera menata dan memperbaiki saluran air, agar kejadian seperti ini tidak terus berulang setiap tahun,ā imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin