BETANEWS.ID, PATI – Kasus penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kabupaten Pati saat ini mencapai 889.Berdasarkan dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, dari jumlah tersebut ada 108 sapi yang mati.
Andi Hirawadi, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dispertan Kabupaten Pati mengatakan, dari jumlah tersebut, selain ada 108 sapi yang mati, ada 194 ekor sapi yang terpaksa dipotong usai terinfeksi PMK.
“Kemudian sebanyak 562 saat ini masih sakit akibat PMK. Sedangkan 25 lainnya sudah sembuh,” ujar Andi, Rabu (9/1/2025).
Baca juga: Peternak Berharap Pemkab Pati Ambil Langkah Cepat Antisipasi PMK
Menurutnya, jumlah kasus PMK di Pati saat ini mengalami peningkatan dari pekan lalu. Jumlah pekan kemarin hanya ada 125 hewan ternak yang terinfeksi, dan dari jumlah itu 20 sapi mati.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa dari ratusan kasus PMK, terbanyak ditemukan di Kecamatan Jakenan dan Winong. Untuk Jakenan, ada 389 kasus dan di Winong ada 154 kasus.
“Yang terbanyak di wilayah Jakenan dan Winong. Karena di sana itu, banyak pedagang dari luar kabupaten. Dari Jatirogo, misalnya, jadi kita tidak bisa lagi mengontrol, ” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya PMK di Pati, pihaknya katanya juga menggencarkan vaksinasi dan edukasi terhadap peternak.
Baca juga: Ratusan Sapi di Pati Terjangkit PMK, 20 Mati
Sementara itu, Darso, Ketua Kelompok Ternak Sidodadi menyampaikan, pada 2022 lalu, sapi di daerahnya pernah terjangkit PMK.
“Dulu populasi sapi di sini ada 200-an dan tinggal 70 ekor saja. Ya karena terkena PMK itu. Kalau sekarang ini belum ada, ” ucapnya.
Ia pun berterima kasih, karena dari Dinas Pertanian dan Peternakan telah memberikan vaksinasi terhadap sapi di tempatnya.
Editor: Ahmad Muhlisin
