BETANEWS.ID, PATI – Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Pati yang meninggal dunia usia pemungutan suara atau pencoblosan bertambah. Kini jumlahnya menjadi dua orang.
Data teranyar, anggota KPPS TPS 3 Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu bernama Eko Budi Kristiyanto (42) meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH) Tayu pada Senin (2/12/2024) malam.
Baca Juga: Warga Juwana Kembali Demo Perusahaan Pengelolaan Limbah
Sebelumnya, seorang Ketua KPPS di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati bernama Supriyanto (44) meninggal dunia pada Kamis (28/11/2024) pagi usai bertugas.
”Yang Tayu itu baru tadi malam jam 11 malam terinformasikan saudara Eko meninggal dunia,” ujar Komisioner KPU Pati Nugraheni Yuliadhistiani, Selasa (3/12/2024).
Ia menjelaskan, Eko sebelumnya jatuh sakit dua hari sebelum pemungutan suara Pilkada 2024. Saat hari pemungutan suara, Rabu (27/11/2024), Eko masih sakit, namun, dirinya bersikukuh untuk menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.
”Sekitar pukul 11.00 WIB sebelum selesai pemungutan, itu teman-teman TPS Kedungsari memaksa dia untuk dibawa ke RS KSH Tayu,” imbuh Adhis.
Katanya, kondisi Eko sempat membaik saat menjalani perawatan di RS KSH Tayu. Namun, pada Senin malam kondisi Eko tiba-tiba memburuk dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB
”Di sana juga kondisi membaik. H plus 2 hari Jumat sudah membaik. Tapi tadi malam meninggal,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, Eko sebelumnya sempat mengidap penyakit sirosis hati. Hal ini diketahui sejak Desember 2023. Kondisi pun sudah membaik dan memberanikan diri untuk mendaftarkan sebagai anggota KPPS.
”Tepat setahun beliau mengidap penyakit tersebut. Yang pasti beliau tidak boleh kelelahan. Teman-teman PPS sempat melarang beliau untuk menjadi KPPS. Tapi mungkin beliau merasa mampu dan memaksa tergabung KPPS,” sebutnya.
Namun penyakitnya kambuh sebelum pencoblosan dan meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS KSH Tayu selama 5 hari.
”Kondisi naik turun sampai tadi malam picu jantung dan tak terselamatkan,” katanya.
Baca Juga: Pengumuman Pemenang Pilkada Pati Tunggu Putusan MK
Adhis mengatakan, pihaknya mengusahakan keluarga Eko mendapatkan santunan. Saat ini, KPU Pati masih berusaha melakukan administrasi untuk pencairan santunan kepada Eko.
”Santunan nanti ada dari KPU maupun BPJS Ketenagakerjaan. Kita baru administrasi dulu,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada