Gula tumbu di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, memiliki sejarah yang panjang. Konon katanya produksi gula tumbu berawal dari warisan leluhur yang sudah aktif melakukan produksi gula bahkan jauh sebelum masa kolonial Belanda dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Semula proses pembuatan gula tumbu di Desa Kandangmas masih menggunakan cara tradisional yakni dengan memanfaatkan tenaga kerbau. Dengan cara yang unik, kerbau berjalan memutar dengan mata tertutup untuk membantu proses penggilingan tebu.
Dari tahun ke tahun proses pembuatan gula tumbu secara tradisional mulai ditinggalkan dan beberapa pengusaha beranjak menggunakan mesin untuk penggilingan tebu. Selain mempermudah pembuatan gula tumbu, proses penggilingan tebu secara modern ini juga dapat mempercepat produksi sehingga dapat memperbanyak hasil produksi gula tumbu.
Baca juga: Gula Tumbu Kandangmas, Kudus, Telah Ada Sebelum Era Kolonial (1)
Pembuatan gula tumbu membutuhkan proses yang panjang. Diawali dengan penggilingan tebu untuk menghasilkan nira, kemudian pembakaran nira sampai mengental, dan terakhir masuk proses pencetakan gula tumbu.
Selain membutuhkan proses yang panjang, bahan baku juga menjadi satu hal yang perlu diperhatikan demi menghasilkan gula tumbu yang berkualitas. Ketua paguyuban, Rumain, mengatakan diperlukan keahlian khusus, ketelitian dan kebersihan untuk menghasilkan gula tumbu dengan kualitas tinggi, yang biasanya disebut dengan gula tithik.
Gula tumbu dengan kualitas terbaik akan didistribusikan ke pasar sedangkan gula tumbu dengan kualitas sedang akan dipasarkan ke pabrik-pabrik pengolahan makanan seperti pabrik Indofood, ABC, dan lain sebagainya.