Setiap Minggu Legi, Desa Wonosoco di selatan Kudus ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Pasar Sarwono, yang terletak di bawah rindangnya Alas Jati Sewu, telah menjadi magnet wisata kuliner tradisional yang memikat hati para pengunjung.
Pengalaman unik menikmati makanan khas desa sambil duduk lesehan di bawah pohon jati menjadi daya tarik tersendiri di pasar ini. Tidak hanya warga lokal Kudus, pengunjung juga datang dari Pati, Grobogan, Demak, bahkan daerah lain di sekitar Jawa Tengah.
Salah satu pengunjung setia di pasar tersebut yakni Usman Sadewa, ia mengaku selalu menyempatkan diri untuk hadir di Pasar Sorwono. Menurut Usman sapaan akrabnya, alasan utama ia terus kembali adalah keunikan kuliner tradisional yang ditawarkan.
Baca juga: Pasar Sarwono, Destinasi Wisata Unik di Bawah Hutan Jati (1)
“Kalau saya sudah beberapa kali, mungkin setiap ada acara Sarwono ini saya pasti datang,” ungkap warga Klambu, Kabupaten Grobogan itu.
Makanan seperti lontong, nasi jagung, tiwul, dan wedang coro menjadi favoritnya. Selain itu, suasana pasar yang alami membuatnya betah berlama-lama.
“Wah, saya terharu sekali karena banyak makanan tradisional dari kampung. Lontongnya paling enak, tapi banyak juga pilihan makanan lainnya. Ini sangat menarik, apalagi konsepnya benar-benar berbeda dari tempat wisata lain,” jelasnya.
Ia juga menilai, keunikan Pasar Sarwono juga terletak pada sistem transaksinya. Pengunjung harus menukarkan uang tunai dengan koin kayu seharga Rp2.000 per keping untuk membeli makanan dan minuman.
