Tepuk tangan meriah mengiringi momen haru di penghujung acara Resital Piano yang digelar di Serua Creative Space, Kudus, Minggu (17/11/2024) malam. Nadia Farah Maulida, pianis berbakat dari Kudus, tampak menangis sesenggukan di atas panggung usai sukses menggelar Resital Piano bertajuk Melodies of Valor itu.
Air mata haru mengalir deras di pipinya, mencerminkan kebahagiaan sekaligus kelegaan setelah menyelesaikan sebuah perjalanan besar dalam hidupnya.
Tangisannya pecah saat ia menyerahkan cinderamata yang dipersembahkan khusus untuk empat guru yang selama ini membimbingnya. Para penonton yang memadati ruangan tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan, seolah menjadi pelipur bagi Nadia yang tampak tak mampu menahan rasa harunya.
Baca juga: Tampil Epik, Teater Djarum Sukses Pentaskan Tragedi Mendut Prana
Tak lama kemudian, sang ibu diundang ke atas panggung untuk memberikan hadiah sekaligus ucapan selamat kepada putri kesayangannya. Momen itu semakin melengkapi kebahagiaan malam tersebut.
Nadia, yang masih terisak, segera memeluk erat ibunya, membiarkan tangisnya tumpah dalam pelukan hangat itu. Adegan tersebut menjadi penutup sempurna bagi resital yang tak hanya menampilkan keindahan musik klasik, tetapi juga perjalanan emosional seorang anak yang mewujudkan mimpinya.
Anak yang saat ini masih duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar itu, mengaku bahwa resital yang ia gelar pada malam tersebut adalah sebuah pencapaian terbesarnya. Nadia juga membeberkan, kapan ia mulai tertarik dengan piano.
“Saya tidak tahu kenapa, tapi tiba-tiba saya ingin belajar piano sejak TK. Minat itu datang begitu saja dan bertahan hingga sekarang,” ujarnya dengan senyum.
Nadia juga bercerita tentang dua karya yang ia bawakan dalam resitalnya, di antaranya, Invention 1 in C Major karya Johann Sebastian Bach dan Moonlight Sonata karya Beethoven.