BETANEWS.ID, KUDUS – Pembangunan kolam retensi pengendali banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Kati, Kabupaten Kudus sudah mencapai 80 persen. Pekerjaan tersebut ditargetkan rampung akhir Desember 2024.
Direktur Teknis Lapangan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Nisar Suci Raharjo, menyampaikan, ada dua bagian yang jadi fokus pekerjaan, yakni kolam dan rumah pompa.
“Untuk kolam retensi progresnya sudah 80 persen, jadi sudah siap untuk menampung air banjir,” ujar Nisar saat ditemui di proyek kolam retensi, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Telan Anggaran Rp350 M, Proyek Kolam Retensi di Jati Wetan Ditarget Kelar Akhir 2024
Sementara untuk pekerjaan rumah pompa, lanjut Nisar, saat ini tahap pemasangan pipa kolom. Menurutnya, saat ini pompanya sudah datang.
“Untuk unit pompo poldernya sudah datang. Pertengahan Oktober ini akan kami lakukan pemasangan,” bebernya.
Ketika sudah terpasang, tuturnya, maka pompa polder akan bisa dioperasikan. Sehingga, setidaknya kolam retensi sudah bisa difungsikan untuk mengendalikan banjir pada akhir tahun.
“Nantinya kolam retensi dilengkapi 5 unit pompa. Terdiri dari dua pompa polder dengan masing-masing berdaya 2 meter kubik (2 ribu liter) per detik, serta tiga pompa penyedot lumpur,” ungkapnya.
Dia menyebut, keberadaan kolam retensi ini akan sangat efektif dalam penanganan banjir di Kabupaten Kudus, terutama Kecamatan Kudus dan Jati. Sebab, air hujan yang berpotensi jadi banjir di dua kecamatan tersebut akan mengalir ke kolam retensi.
Baca juga: Demi Tanggulangi Banjir, Maskarhadi Rela Sawahnya Dibangun Kolam Retensi
“Kemudian air yang di dalam kolam retensi dibuang ke Sungai Wulan. Bisa melalui pompa ketika debit air sungai tinggi, serta bisa melalui dua pintu pembuangan ketika debit air Sungai Wulan rendah,” jelasnya.
Dia mengatakan, kolam retensi yang mulai dikerjakan pada 17 Desember 2024 tersebut dibangun di atas lahan kurang lebih seluas 5 hektare. Pembangunan tersebut menelan anggaran sekitar Rp350 miliar.
“Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Sementara jumlah pekerja ada sekira 250 orang,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin