BETANEWS.ID, PATI – Atlet biliar asal Kabupaten Pati, Rizkha Afandi berhasil menyumbangkan medali emas pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut saat mewakili kontingen Jawa Tengah (Jateng).
Berpasangan dengan atlet biliar asal Surakarta, Rico Wijaya, Rizkha berhasil menyabet emas PON di nomor ganda bola 15. Capaian emas ini, pertama yang diraih atlet asal Kabupaten Pati dan emas kedua dari Kontingen Jawa Tengah.
Baca Juga: Imbas Sungai Juwana Kering, Ratusan Nelayan Tradisional Nganggur
Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Pati Endro Edy Yulianto mengaku senang dengan capaian prestasi yang ditorehkan Rizkha. Ia berharap, raihan emas ini bisa memacu dunia biliar di Kabupaten Pati.
”Keberhasilan ini semoga atlet muda Pati terpacu. Kami gaungkan agar timbul semangat agar seperti Rizkha. Kami sering adakan turnamen untuk memunculkan bibit baru. Kami dari POBSI Pati memberikan pondasi agar bisa seperti Rizkha Afandi maupun lebih dari Rizkha,” ujar Endro, Kamis (12/9/2024).
Ia menyampaikan, atlet biliar asal Kabupaten Pati yang terjun dalam ajang olahraga nasional itu sebanyak dua orang. Selain Rizkha Afandi, atlet biliar putri, Vinda juga masih berjuang mempersembahkan medali untuk Jawa Tengah.
”Tahun ini POBSI Jateng mengirim 10 atlet. Dari 10 atlet itu dua dari Pati. Yaitu Rizkha Afandi juga Vinda putri. Hingga tadi malam Tim Jateng memperoleh satu emas, satu perak. Alhamdulillah salah satu yang menyumbangkan emas atlet kita,” ungkapnya.
Ia pun yakin, raihan medali atlet biliar asal Kabupaten Pati bakal bertambah. Sebab, Rizka maupun Vinda masih bertarung merebutkan medali PON Aceh-Sumut itu.
”Selasa malam nanti tandingnya. Ini masih bermain di dua nomor lagi untuk merebutkan medali bagi Rizkha. Dia bermain hari ini di nomor single bola 10 dan single bola 15. Vinda juga masih berjuang,” imbuhnya.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS di Pati Resmi Ditutup, 10 Formasi Tak Ada Pelamar
Endro mengaku, pihaknya sudah mendukung para atlet biliar asal Kabupaten Pati agar bisa berprestasi di ajang tingkat daerah, nasional hingga internasional. Meskipun, PON merupakan ranah dari POBSI Jateng maupun KONI Jateng.
”Tapi kami di kabupaten tidak tinggal diam. Kita bantu yang kita bisa. Kami fasilitasi dengan keterbatasan. Kami support seluruhnya. Kalau ada latihan di Pati, kami kasih porsi latihan dengan maksimal sesuai kondisi kami,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada