BETANEWS.ID, JEPARA – Pemerintah Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara akan membangun destinasi wisata baru berupa gerbang paket wisata di belakang Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara.
Sholehan, Petinggi Desa Ngabul mengatakan pembangunan destinasi wisata baru tersebut nantinya tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga mancanegara.
Baca Juga: Program Baru Pj Bupati Jepara, Live Tiktok Dua Kali Sehari
“Destinasi itu nantinya berfungsi sebagai gerbang utama yang menghubungkan 14 desa tujuan wisata lain di Kecamatan Tahunan. Kawasan itu juga menjadi pusat transit bagi wisatawan yang datang berkunjung,” katanya di Kantor Balaidesa Ngabul, Jumat, (27/9/2024).
Proses pembangunan tersebut paling cepat dimulai pada Oktober mendatang. Proyek ini bertujuan menjadi pusat pariwisata yang tidak hanya fokus pada alam, tetapi juga beragam aktivitas menarik.
Wisata desa ini akan dibangun di lahan seluas 3 hektare di Dukuh Jeruk Gulung, di belakang Kantor Dinas Perhubungan. Proyek ini didukung dana aspirasi dewan lewat
Anggaran pembangunan destinasi wisata tersebut berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Tengah. Tahap pertama pengerjaan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2025.
“Rencananya, awal atau pertengahan November, pengerjaan proyek sudah bisa dimulai. Dimungkinkan ada juga tahap kedua Banprov 2025. Jadi, ini bersifat berkesinambungan,” jelasnya.
Kawasan tersebut akan mengusung konsep ramah lingkungan melalui pengembangan rest area one stop shopping atau area istirahat belanja terpadu. Proyek itu akan menggabungkan berbagai fasilitas untuk rekreasi, edukasi, dan wisata dalam satu lokasi.
Lebih lanjut, Sholehan merinci beberapa ikon menarik yang akan dihadirkan, seperti agro wisata, gedung serbaguna, lintasan balap kendaraan, pusat olahraga, kedai kopi, area kuliner, layanan perjalanan dan paket wisata, serta lokasi kamping.
Baca Juga: Rawan Kebakaran, Petugas TPA Bandengan Dilatih Jinakkan Api
“Kami berharap ini akan menjadi daya tarik baru di Kabupaten Jepara, sekaligus mendorong perekonomian lokal,” tambahnya.
Selain didanai banprov, proyek ini juga melibatkan anggaran swadaya dan mitra atau investor. Ia optimis dapat mencukupi kebutuhan dana. Keyakinan itu didasarkan pada pengalaman pembangunan Pasar Desa Ngabul, yang melibatkan pemodal. Termasuk pembangunan destinasi lainnya milik BUMDes, rata-rata tidak menggunakan APBD atau APBDes.
Editor: Haikal Rosyada