BETANEWS.ID, JEPARA – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) memiliki resiko tinggi terjadi kebakaran akibat kandungan gas metana yang terkandung di dalam tumpukan sampah. Suparso, Kepala UPT TPA Bandengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara mengatakan 30 petugas TPA dilatih cara memadamkan api.
“Hari ini kita adakan simulasi untuk meningkatkan SDM yang ada di TPA dalam rangka menghadapi atau mengatasi kondisi kebakaran,” katanya saat ditemui di TPA Bandengan Jepara, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga: Pelantikan Pimpinan DPRD Jepara Direncanakan Dua Kali, Kok Bisa?
Intensitas kebakaran di TPA Jepara menurutnya memamg tidak sebesar wilayah lain. Namun potensi kebakaran kecil di TPA Jepara tetap ada setiap tahun terutama saat musim kemarau.
Dalam satu tahun, kebakaran biasanya terjadi sekali, dipicu oleh aktivitas pembakaran sampah oleh warga yang kemudian merembet ke area pemrosesan akhir.
“Faktor utama kebakaran adalah sampah yang dibakar sembarangan, namun berkat kerja sama dengan petugas Damkar, setiap insiden cepat tertangani,” katanya.
Sementara itu, Surana, Kabid Damkar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Jepara menjelaskan bahwa risiko kebakaran pada musim kemarau meningkat secara signifikan.
Pada kegiatan simulasi kali ini, menurutnya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas personel TPA dalam menangani potensi kebakaran.
“Kami berupaya mencegah insiden serupa di daerah lain, di mana api tidak bisa dipadamkan hingga tiga hari tiga malam,” katanya.
Dalam sebulan terakhir, telah terjadi 32 kasus kebakaran. Jika ditotal sejak Januari 2024 telah terjadi 107 kasus kebakaran. Sebagian besar insiden ini terjadi di sektor industri mebel, lahan semak-semak, dan rumah tangga, terutama karena kelalaian seperti lupa mematikan kompor.
Baca Juga: Tak Punya Uang, Warga Mayong Kidul Tega Rampas Kalung Milik Tetangganya
Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membakar sampah. Terutama selama musim kemarau. Pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi. Angin kencang bisa membuat api menyebar dengan cepat.
“Jangan membakar sampah sembarangan. Kalau memang membakar sampah harus ditungguin sampai benar-benar padam. Jangan sampai langsung ditinggal pergi,” pesannya.
Editor: Haikal Rosyada