BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus menggalakkan program inseminasi buatan atau kawin suntik terhadap ternak, terutama kambing dan domba. Hal tersebut bertujuan agar tak terjadi perkawinan sedarah pada ternak yang akan merugikan peternak.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus, Arin Nikmah mengatakan, program inseminasi sebenarnya sudah lama ada, tapi kebanyakan untuk ternak sapi dan kerbau. Sementara, untuk pengembangbiakkan ternak kambing biasanya para peternak mengandalkan kawin alami.
“Tapi kawin alami, kejadiannya masih banyak ditemukan kasus inbriding atau perkawinan sedarah pada ternak. Sehingga, anak ternak yang dihasilkan nantinya bisa kerdil atau cacat,” ujar Arin kepada Betanews.id melalui sambung telepon, Selasa (4/9/2024).
Baca juga:
Arin menjelaskan, reproduksi pada kambing maupun domba itu bisa dibilang cukup cepat. Namun, kerentanan terjadinya kawin sedarah tinggi sekali.
“Oleh karena itu, Dispertan Kudus mulai menggalakkan inseminasi buatan atau kawin suntik bagi kambing dan domba,” katanya.
Selain mencegah terjadinya perkawinan sedarah, ungkap Arin, inseminasi buatan akan lebih menguntungkan para peternak. Pasalnya, semen bekunya atau benih yang disuntikkan merupakan bibit komoditas unggul.
“Kalau di kambing kita ada benih Jawa Randu, Peranakan Etawa (PE) dan Boer. Sementara untuk benih domba, kita ada jenis Dombos atau domba Wonosobo yang merupakan bibit unggul,” jelasnya.
Baca juga:
Dengan begitu, kata dia, hasil inseminasi buatan tersebut, ternak lokal akan tetap bisa melahirkan bibit unggul. Sehingga, tentunya para peternak akan lebih mendapatkan keuntungan karena bernilai jual lebih tinggi.
“Kami berharap para peternak di Kudus ini bisa lebih terbuka dan menerima adanya program inseminasi buatan untuk ternak mereka, agar ada peningkatan kualitas bibit, dan nantinya ada peningkatan ekonomi bagi para peternak itu sendiri,” harap Arin.
Editor: Ahmad Muhlisin