BETANEWS.ID, KUDUS – Sebuah gerobak berwarna merah dengan tulisan Tahu dan Otak-Otak Crispy tampak di depan toko kitab Mubarokatan Thoyyiban, Jalan Menara, Desa Langgardalem, Kecamatan Kudus. Di dalam outlet, seorang pria berkaus oblong warna hitam terlihat sibuk menggoreng tahu dalam wajan besar. Pria tersebut adalah Marsapa (31), pemilik usaha yang berdiri sejak 2022.
Di tengah kesibukannya, Marsapa menyempatkan diri berbagi cerita dengan Betanews.id. Sebelum menetapkan pilihannya pada tahu dan otak-otak krispi, ia telah mencoba berbagai usaha jajanan, tapi baru kali ini ia merasa usahanya stabil dan diminati masyarakat.
Rasa gurih serta harga yang terjangkau menjadi daya tarik utama dagangan Marsapa. Tahu krispi dijual Rp5.000 untuk tiga potong, sementara otak-otak hanya Rp1.000 per biji.
Baca juga: Nenek 85 Tahun di Loram Kulon Viral Lantaran Jual Sosis Murah
Dengan lokasi strategis, berada di dekat Menara Kudus, usahanya hampir tidak pernah sepi pembeli. Tak hanya itu, minimnya pesaing di sekitar area itu membuat Marsapa mampu menjual lima papan tahu per hari, dengan setiap papannya berisi 56 potong.
Meski terlihat sederhana, omzet yang dihasilkan cukup mengesankan. Dalam sehari, Marsapa bisa meraup hingga Rp 2 juta.
“Keuntungan bersihnya sekitar 50 persen dari omzet,” jelasnya saat ditemui di lapaknya beberapa waktu lalu.
Baca juga: Harga Terang Bulan Jadul Ini Cuma Rp3.500, Sehari Bisa Jual 100 Lebih
Namun, di balik kesuksesannya, Marsapa juga menghadapi tantangan. Kesulitan memperoleh gas seringkali membuatnya harus menutup lapak lebih awal.
“Minyak goreng dan gas sangat boros, dan gasnya susah dicari. Ini salah satu alasan kenapa usaha seperti ini masih minim peminat,” keluhnya.
Penulis: Prih Nur Fia Istiqomah, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi