BETANEWS.ID, KUDUS – Dalam perayaan hari jadi Kudus yang ke 475, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus akan menggelar pagelaran wayang kulit pada 17 September 2024 mendatang. Pagelaran tersebut sebagai upaya pelestarian budaya kesenian tradisional, agar eksistensinya masih terjaga.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah menyampaikan, kesenian tradisional seperti wayang kulit yang menjadi kewenangannya merupakan suatu dukungan pemerintah terhadap pelaku kesenian khususnya dalang yang ada di Kabupaten Kudus.
Baca Juga: Datangkan Sejarawan dan Aktivis Kretek, Bea Cukai Ajak Anggota Belajar Sejarah Cukai
“Jadi dalam perayaan hari jadi Kudus yang ke 475 ini, kami menampilkan kesenian tradisional sebagai upaya melestarikan budaya. Nanti untuk penampilan wayang kulit akan diisi oleh pedalang asal Kudus atau yang tergabung dalam Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia) Kudus,” bebernya, Kamis (12/9/2024).
Meski pemerintah bisa memberikan ruang bagi mereka hanya tampil setahun sekali, namun Tika berharap agar para pelaku kesenian itu juga lebih aktif lagi untuk melakukan pelatihan, tanpa harus mengandalkan suport dari pemerintah.
“Pemerintah tetap mensuport mereka, ya walaupun setahun sekali ditampilkan itu merupakan salah satu pembinaan kepada mereka. Mereka juga meningkatkan SDM, bagaimana mereka bisa mengorganisir tetap jalan dan tidak hanya nyagerke pemerintah untuk melakukan pelatihan. Mereka bisa bekerjasama dengan pihak lain yang mensuport,” terangnya.
Sebab, pelestarian budaya tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja. Melainkan juga menjadi tanggungjawab bersama, terutama pelaku seni maupun budayawan. Selain kegiatan hari jadi, suport yang diberikan pemerintah juga diberikan melalui kegiatan kesenian yang bekerjasama dengan DPRD Kudus.
“Kami juga melakukan kegiatan kesenian yang disuport dari DPRD Kudus, untuk menampilkan beberapa dalang, yang mereka sudah menjadi binaan. Satu tahun bisa 4-5 kali penampilan,” jelasnya.
Tika menuturkan, setidaknya dalang di Kabupaten Kudus yang tergabung dalam Pepadi ada sebanyak 50 orang. Namun yang masih aktif berkomunikasi dan berinteraksi hanya sebagiannya saja.
Baca Juga: Laga Persiku VS Persijap Liga 2, Stadion Wergu akan Steril dari PKL
“Harapannya kegiatan ini menjadi pemantik dan pemicu semangat para seniman. Khususnya dalang untuk lebih meningkatkan SDM, mengadakan pelatihan, juga mereka membangun kebersamaan dan kolaborasi sesuai tema hari jadi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pagelaran wayang kulit untuk menghibur masyarakat Kudus itu ada usulan tampilan. Ada yang menginginkan tiga dalang atau lebih bisa tampil secara bersamaan atau hanya ditampilkan satu pendalang saja.
Editor: Haikal Rosyada