BETANEWS.ID, KUDUS – Abduh, seorang pengusaha seragam saat ini terbilang cukup sukses. Namun, dibalik kesuksesannya, Ia memiliki kisah hidup yang penuh dengan liku-liku. Berasal dari keluarga mapan, kehidupan Abduh berubah drastis setelah lulus SMA ketika usaha orang tuanya mengalami kebangkrutan.
Menghadapi kenyataan pahit tersebut, Abduh harus mencari cara untuk bertahan hidup. Pada 2013, ia memutuskan untuk membuka usaha angkringan, meskipun mendapat tentangan dari ayahnya.
Pada awalnya, membuka angkringan terasa memalukan bagi Abduh, terutama karena latar belakang keluarganya yang sebelumnya berkecukupan. Ia merasa menurunkan reputasi keluarganya di mata tetangga.
Baca juga: Awalnya Tak Sengaja, Nico Bisa Hasilkan Cuan di Rumah Lewat Print 3D
Namun, Abduh tidak menyerah. Ternyata usaha angkringannya mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, dan bisnisnya berkembang pesat. Kesuksesan itu tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga memotivasi Abduh untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.
Setelah beberapa waktu berjalan, Abduh memutuskan untuk menghentikan usaha angkringan tersebut. Dia mengaku, waktu itu dirinya sedang menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Sulitnya membagi waktu membuat bisnisnya menjadi goyah.
“Tapi usahaku tidak berhenti di situ saja, karena aku harus membuktikan kalau aku mampu meraih kesuksesan. Di sisi lain, ada cinta juga yang menungguku. Jadi aku harus berjuang untuk itu,” ucapnya dengan semangat, beberapa waktu lalu.
Dengan motivasi yang kuat, Abduh memutuskan untuk banting setir ke dunia bisnis seragam sekolah. Ia memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produknya secara online, menjangkau pasar yang lebih luas.
Baca juga: Kecintaan pada Persiku Tuntun Dwi Jadi Pebisnis Jersey Beromzet Seratusan Juta Sebulan
Berkat strategi pemasaran yang cerdas dan kerja kerasnya, bisnis seragam sekolah Abduh mulai menunjukkan hasil yang memuaskan.
“Alhamdulillah sekarang usaha ini sudah berjalan. Berkat cinta aku bisa melewati masa-masa sulit. Semoga kisahku bisa memotivasi orang lain yang saat ini sedang ada di posisi sulit,” tambahnya.
Penulis: Elsa Putri Aprilia, Mahasiswa PPl IAIN Kudus
Editor: Ahmad Muhlisin