31 C
Kudus
Sabtu, September 14, 2024

Awalnya Tak Sengaja, Nico Bisa Hasilkan Cuan di Rumah Lewat Print 3D

BETANEWS.ID, KUDUS – Nicolaus Adi Nugroho (35) siang itu tampak cekatan menyelesaikan satu demi satu print 3D pesanan pelanggan di kediamannya, Perumahan Salam Residen Blok B No2, Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Mulai dari proses scanning hingga proses cetak yang sesuai mirip yang diharapkan pemesan.

Di sana, terdapat produk yang sudah pernah ia buat seperti minatur patung Budha hingga patung pesepak bola Cristiano Ronaldo (CR7), dengan detail yang mirip dengan aslinya. Terlebih, di sana juga terdapat produk spartpart engineering dari pelanggan yang sebelumnya patah, agar diganti dengan print 3D.

Baca Juga: Kecintaan pada Persiku Tuntun Dwi Jadi Pebisnis Jersey Beromzet Seratusan Juta Sebulan

-Advertisement-

Nico mengaku, usahanya itu awalnya dari tidak kesengajaan. Berawal dari kesukaannya bermain drone, dimana salah satu part yang selalu patah saat jatuh, membuat ia berpikir keras untuk menggantikan part tersebut. Lantaran pengalamannya membeli part drone secara terus menerus banyak biaya yang dikeluarkan.

“Makanya saya kemudian mencari cara agar part yang sering patah ini bisa diperbaiki tanpa harus membeli. Ketemulah dengan printer 3D ini dan coba beli di market place luar negeri,” bebernya, Selasa (6/8/2024).

Menurutnya, pembelian printer 3D itu dengan harga belasan juta rupiah. Justru dengan alat tersebut mendatangkan cuan dan pesanan semakin banyak dari permintaan order. Selain buat untuk print 3 dimensi part drone, banyak temannya yang juga nitip untuk diprintkan.

“Hasil dari print tersebut kemudian saya posting ke media sosial. Setelah itu kemudian banyak yang tahu dan permintaan order semakin banyak dan berkembang. Mulai adanya permintaan sejak 2018, hingga kini banyak pelanggan dari berbagai daerah,” ungkapnya.

Ia menuturkan, seperti saat pandemi merupakan order paling banyak yang pernah ia rasakan. Dia mendapatkan order dari salah satu perusahaan berupa barang spartpart, yang pada saat itu print 3D sangat dibutuhkan dan tidak ada lawan. Enam mesin printer 3D yang dia punya saat itu bekerja semua sampai 24 jam non stop.

“Memang saat pandemi sangat bagus sekali untuk orderan. Sampai mesin printer bekerja semua,” tutur bapak dua anak tersebut.

Sebab, selain melayani cetak print 3D, di sana juga melayani berbagai jasa seperti 3D scanning dan reverse engineering yang dibutuhkan oleh perusahaan. Menurutnya, 3D scanning sejauh ini masih belum banyak yang menekuni, karena harga mesin scanning yang mencapai puluhan juta hingga ratusan juta.

Baca Juga: Kisah Mbah Parwan, Master Layangan Legendaris di Kudus

“Jadi untuk 3D scanning ini masih belum banyak yang terjun, pelanggan dari luar Jawa bahkan sampai ke sini, baik dari perusahaan maupun teman komunitas. Sedangkan reverse engineering itu merupakan proses setelah 3D scanning, bagian penyempurnaan dari suatu produk untuk bisa dilanjutkan ke produksi di mesin CNC,” tuturnya.

Nico menambahkan, untuk harga baik print 3D, 3D Scanning, hingga reverse engineering dipatok mulai dari Rp25 ribu sampai jutaan rupiah. Hal itu tergantung dari kerumitan, ukuran, dan bahan bakunya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER