31 C
Kudus
Rabu, September 18, 2024

Museum Patiayam Temukan Fosil Purba Berusia Sekitar 1,5 Juta Tahun

BETANEWS.ID, KUDUS – Museum Situs Purbakala Patiayam kembali menemukan fosil purba. Setidaknya ada dua tempat lokasi temuan fosil purba, yaitu di lokasi Ngasinan Dukuh Krangit Baru, Desa Terban dan Kedung Cino, Desa Gondoharum.

Temuan fosil purba itu, diperkirakan hidup di masa plestosen atau jaman prasejarah dengan rentang usia sekitar 750 ribu tahun sampai 1,5 juta tahun. Pihak Museum Situs Purbakala Patiayam bersama Disbudpar Kudus melakukan eskavasi selama dua hari di dua lokasi berbeda yakni Rabu dan Kamis (14 dan 15 Agustus 2024).

Proses eskavasi di Bukit Patiayam. Foto: Umam

Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam, Jamin, mengatakan, beberapa temuan fosil purba di dua lokasi tersebut kini berhasil dieskavasi atau diselamatkan dan sudah berada di museum. Kondisinya masih terbungkus pelepah pisang dan belum ditindaklanjuti ke tahap konservasi.

-Advertisement-

Baca juga: Petugas Kesulitan Eskavasi Fosil di Pegunungan Patiayam

Jamin menjelaskan, di lokasi pertama yaitu di TP (tempat eskavasi), temuan fosil berada di Kedung Cino, Desa Gondoharum dengan berhasil menemukan tiga fragmen berbeda, yaitu kalapas atau tempurung kura-kura, gigi buaya, dan serpihan eskapula dari spesies stegodon.

“Untuk laporan temuan itu awalnya hanya ada satu yaitu eskapula dari stegodon yang ditemukan oleh Pak Sumadi warga Desa Terban. Tapi ternyata kami menemukan tambahan dua fosil berbeda di satu titik, dengan kotak eskavasi galian berukuran 2×2 meter,” bebernya saat ditemui di Museum Situs Purbakala Patiayam, Senin (19/8/2024).

Dalam proses eskavasi di TP satu itu, kata Jamin, membutuhkan waktu seharian, mulai pukul 7.30-16.30 WIB. Waktu tersebut lebih cepat dari awal perkiraan eskavasi yang dijadwalkan selama tiga hari. Setelah selesai penyelamatan di lokasi tersebut, timnya kemudian pindah ke lokasi Ngasinan, Dukuh Krangit Baru, Desa Terban.

Di lokasi itu, jamin bersama 14 tim lain menemukan satu fragmen spesies bouvide atau pengelompokan keluarga kerbau, sapi, badak, dan lain. Menurutnya, temuan fosil di sana fragmen sudah tidak utuh atau hanya sekitar 40 persen.

Baca juga: Inilah Keistimewaan Fosil Situs Patiayam Menurut Ahli dari Museum Sangiran

“Karena di sana sudah selesai, lalu pindah ke lokasi lain dengan temuan kaki bouvide tidak utuh, tinggal proksimal femur bouvide dengan kotak eskavasi 1,5×1,5 meter. Kita simpulkan itu temuan spesies bouvide dengan fragmen proksimal femur (potongan femure bagian atas),” ungkapnya.

Jamin menuturkan, temuan fosil di lokasi Ngasinan tersebut atas laporan warga bernama Sardi warga Desa Terban. Lokasi temuan merupakan berada di ladang milik Sardi yang ditemukan sejak bulan Maret atau April 2024 lalu.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER