31 C
Kudus
Sabtu, September 14, 2024

Harga Es Cincau Cuma Rp3 Ribu tapi Omzetnya Sampai Rp800 Ribu Sehari

BETANEWS.ID, PATI – Lapak Es Cincau milik Sahrir (20) itu tampak cukup ramai pembeli. Mereka datang silih berganti di tengah cuaca yang begitu terik. Ada yang membawa pulang satu bungkus atau bahkan tak jarang menenteng plastik besar.

Lapak Sahrir di Jalan Raya Tayu-Jepara, Area Kebun dan Sawah, Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati itu memang tak pernah sepi pembeli. Bahkan, ia menyebut omzetnya per hari hampir menyentuh Rp1 juta.

Di sela-sela melayani pembeli, Sahrir berbagi cerita, bahwa es cincau tersebut merupakan warisan dari orang tuanya. Dia menjelaskan, usaha itu sudah ada sejak 2000.

-Advertisement-

Baca juga: Es Dawet Susu di Bacin Ini Terjual Seratusan Cup Sehari

Setiap hari, Sahrir berjualan mulai pukul 07.30 hingga 15.30 WIB. Menurutnya, waktu yang paling ramai pembeli antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB.

Alhamdulillah selalu ramai. Biasanya ibu-ibu banyak yang bungkus, jadi sekali beli langsung banyak. Kalau pendapatan kotor bisa mencapai Rp800 ribu per hari,” ungkap Sahrir, beberapa waktu lalu.

Seporsi es cincau buatan Sahrir terdiri dari cincau hijau yang diberi larutan gula merah dan santan yang sudah dicampur dengan es. Untuk menikmati es cincau itu, pembeli hanya perlu merogoh kocek Rp3.000.

Ia juga menjelaskan, bahwa es cincau memiliki rasa yang khas dan menyegarkan. Manisnya gula merah bercampur dengan kenyalnya cincau hijau yang memiliki rasa hambar, menjadi perpaduan yang pas.

Baca juga: Tehnya Lebih Kental, Teh Telgi di Pasar Kliwon Ini Langsung Jadi Idola Baru

“Cincau memiliki tekstur lembut dan kenyal yang mirip dengan agar-agar. Tetapi ciri khasnya itu lebih lembut, bisa disedot. Minuman ini biasanya disajikan dengan gula merah cair, santan atau susu. Kalau cincau saya santannya alami buatan sendiri,” terangnya.

Sahrir menambahkan, tantangan terbesar dalam berjualan cincau adalah saat musim hujan. Cincau yang memang cocok disajikan dengan es, membuat pelanggannya banyak yang tidak membeli di musim hujan.

“Paling kalau hujan itu penjualan menurun. Tapi, ya, harus tetap bersyukur, semoga masih diberi kesehatan, bisa jualan untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” tambahnya.

Penulis: Liana Safitri, Mahasiswa PPL IAIN Kudus

Editor: Ahmad Rosyidi

Redaksi
Redaksi
Beta adalah media online yang lahir di era digital. Berita yang disajikan unik, menarik dan inspiratif. Serta dikmas dalam bentuk tilisan, foto dan video.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER