BETANEWS.ID, KUDUS – Adam (44) terlihat cekatan meracik bahan-bahan dawet ke dalam beberapa cup. Siang itu, lapaknya yang berada di Jalan RM Sosrokartono, Desa Bacin, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus memang tampak ramai pembeli.
Satu demi satu porsi dawet ia buat. Begitu juga satu demi satu pembeli datang dan pergi. Yang menarik, ia rupanya menggunakan susu susu full cream sebagai pengganti santan.
“Alhamdulillah, biasanya pembeli yang awalnya penasaran besoknya kembali lagi. Per porsi saya jual Rp7 ribu. Dalam sehari biasanya terjual kurang lebih 100 cup. Tetapi kalau lagi ramai biasanya bisa 150 cup,” terangnya, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tehnya Lebih Kental, Teh Telgi di Pasar Kliwon Ini Langsung Jadi Idola Baru
Adam menjelaskan, bahwa penggunaan susu full cream meberikan sensasi yang berbeda jika dibandingkan dengan santan, karena lebih kental dan lebih beraroma.
“Susu full cream memberikan rasa yang lebih kaya dan lebih berbeda dari santan. Banyak orang yang mencoba dan menyukainya,” kata Adam di usaha yang dirintis 2022 lalu itu.
Namun, dia juga menyadari bahwa tidak semua orang menyukai rasa susu full cream. Oleh karena itu, Adan juga menawarkan varian dawet dengan santan untuk mereka yang lebih suka rasa tradisional.
Awalnya, Adam menjual es dawet dengan santan seperti penjual pada umumnya. Namun, setelah melakukan inovasi dengan menambah varian rasa menggunakan susu full cream, penjualannya semakin meningkat.
Baca juga: Es Jelly Ball dan Es Permen Karet Jadi Favorit Pembeli di Depot Njajan
Menurut Adam, banyak orang yang tertarik untuk mencoba sesuatu yang berbeda dan menemukan rasa yang baru, sehingga inovasi pada dagangannya itu membuahkan hasil.
“Saya sangat senang dengan respon pembeli. Banyak orang yang menyukai dawetnya dan mereka datang lagi,” tambahnya.
Penulis: Elsa Putri Aprilia, Mahasiswa PPl IAIN Kudus
Editor: Ahmad Rosyidi