BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UKM Kabupaten Kudus (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus terus berupaya mengatasi pengangguran. Mengingat, meski banyak perusahaan membuka lowongan kerja, tapi justru jumlah orang tak bekerja meningkat.
Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati, mengatakan, salah satu faktor penyebab naiknya angka pengangguran, karena kebanyakan pencari kerja milih-milih pekerjaan. Selain itu, pengharapan gaji besar juga menjadi faktor lain.
“Penyebab naiknya TPT (tingkat pengangguran terbuka) Kudus, adalah pencari kerja pilih-pilih pekerjaan. Sementara banyak perusahaan membuka lowongan kerja tapi masih sulit mendapatkan,” beber Rini di kantornya, Senin (1/7/2024).
Baca juga: Dana Cukai untuk Pelatihan Kerja, Upaya Pemkab Kudus Kurangi Pengangguran
Ia mengungkapkan, kesiapan mental dan kurangnya pendidikan karakter juga menjadi masalah utama pencari kerja di Kabupaten Kudus, terutama bagi lulusan baru yang inginnya kerja enak dan gaji besar.
“Padahal di ketentuannya adalah masa kerja 0-1 tahun, dasar upahnya adalah UMK. Mungkin inilah yang perlu dipahami bagi pencari kerja. Selain itu, masih banyak warga Kudus yang melamar pekerjaan di luar Kudus,” ujarnya.
Ia menuturkan, tahun ini TPT Kudus naik 0,4 persen dari 3,21 menjadi 3,25 persen. Dengan naiknya angka pengangguran ini, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk menguranginya.
Baca juga: Ironis, Lulusan Perguruan Tinggi Paling Banyak Jadi Pengangguran di Kudus
“Untuk upaya, kita memberikan pelatihan, peningkatan potensi bagi pancari kerja, melaksanakan job fair yang akan kita selenggarakan 16-17 Juli 2024 di Graha Mustika,” tuturnya.
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan tersebut sebagai langkah menjalankan target dari pemerintah provinsi untuk menurunkan angka pengangguran di Kudus pada 2025. Pihaknya dapat target untuk menurunkan angka pengangguran menjadi 3,19 persen.
Editor: Ahmad Muhlisin