BETANEWS.ID, KUDUS – Di pinggir jalan depan gerbang masuk Universitas Muria Kudus (UMK), terlihat suasana padat penjual jajanan yang menarik mata para mahasiswa. Salah satu yang menarik perhatian adalah Jajanan Khas Bandung yang menyediakan tela-tela, basreng, kentang goreng, hingga chicken crispy.
Menurut sang penjual, Zaki (40), sejak berjualan setahun lalu, gerobaknya itu memang selalu ramai pembeli. Tak heran jika omzet hariannya bisa mencapai Rp500 ribu.
“Paling agak berkurang saat mahasiswa libur dan saat hujan. Biasanya saya mulai jualan itu pukul 9.00 WIB hingga magrib. Minggu juga jualan, tidak pernah libur,” terangnya, Senin (6/5/2024).
Baca juga: Cuma Buka Setengah Hari, Sego Godong Jati Rendeng Kudus Tak Pernah Sepi Pembeli
Di tempatnya, pria asal Jawa Barat itu menyediakan berbagai varian rasa, mulai balado, asin, jagung manis, pedas, dan chili oil. Sedangkan untuk varian rasa yang paling laris adalahrasa balado dan chili oil.
“Harganya relatif bervariasi. Untuk porsi kecil mulai Rp5 ribu dan porsi besar Rp10 ribu. Sebenarnya untuk harga tergantung pada pembeli. Pembeli bebas memilih boleh di campur semua varian, atau satu juga boleh,” ungkap Zaki.
Baca juga: Jangan Sampai Kalap, Japanese Food di Yakinmurah Harganya Mulai Seribuan
Zaki membeberkan, dirinya belajar membuat berbagai jenis jajan tersebut dari YouTube. Namun, setelah usahanya berjalan, ia memilih untuk mengambil barang dari supplier.
“Kalau ide berjualan ini saya belajar sendiri dari YouTube. Saya coba-coba sendiri hingga bisa. Dari situ saya punya ide untuk berjualan jajanan khas Bandung ini. Tapi sekarang sudah tidak sempat, jadi saya ambil dari supplier,” ucapnya.
Penulis: Fauzul Amalia, Mahasiswa Magang UMK
Editor: Ahmad Rodyidi