BETANEWS.ID, JEPARA – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jepara dua pekan terakhir menyebabkan terjadinya bencana longsor di Pantai Teluk Awur, Minggu (17/3/2024). Ketua Paguyuban Warung Bambu, Pantai Teluk Awur, Sopi’in, mengatakan, rusaknya kawasan pantai karena sungai yang berada di sepanjang Desa Teluk Awur sudah tidak kuat menampung air.
“Terjadinya bencana kemarin itu karena kurangnya saluran air di Warung Bambu dan sungai ini sudah tidak kuat menampung air, sehingga kemudian banjir, meluber ke jalan dan menyebabkan longsor,” katanya pada Senin (25/3/2024).
Ia mengatakan, banjir juga diperparah dengan sudah tidak adanya tanggul yang menghalangi air agar tidak melimpas ke jalan raya. Sehingga ke depan ia berharap, dari pihak Desa, BUMDes, serta pengelola Pantai Teluk Awur dapat mengeruk kondisi sungai dan meninggikan kembali tanggul yang sudah rata.
Baca juga: Usai Diterjang Banjir, Perbaikan Pantai Teluk Awur Ditarget Rampung Sebelum Lebaran
“Biasanya tiap tahun memang banjir kalau hujan deras, tetapi tidak sampai terjadi musibah seperti sekarang ini. Sehingga ke depan, bagaimana agar Desa, Bumdes, Pengelola bisa mencari solusi agar kejadian ini tidak terjadi kembali,” harapnya.
Selain itu, ia juga berharap, baik dari pihak BUMDes maupun Pengelola dapat membantu perbaikan warung milik pedagang yang rusak akibat diterjang banjir. Sebab menurutnya, selama ini para pedagang juga ditarik iuran kebersihan Rp10 ribu per minggu dan Rp50 ribu setiap satu bulan untuk sewa kios.
“Harapannya BUMDes dan pengelola juga ikut membantu, karena kita juga rutin bayar iuran,” katanya.
Baca juga: Empat Pemilik Tambak Udang di Karimunjawa Ditetapkan Jadi Tersangka
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Awur, Rohman, mengatakan bahwa baik dari Desa maupun BUMDes sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk memperbaiki jalan yang longsor. Namun, untuk perbaikan landmark masih menunggu adanya anggaran yang bisa digunakan.
“BUMDes sudah mengalokasikan anggaran cadangan untuk pengerukan dan untuk yang di depan warung itu nanti swadaya dari warung itu sendiri bisa pakai tanah padas,” katanya saat ditemui di Kantor Balai Desa Teluk Awur.
Editor: Ahmad Muhlisin