BETANEWS.ID, KUDUS – Selaras Coffee terlihat cukup ramai siang itu. Meja yang disediakan tampak banyak yang sudah dihuni oleh pelanggan dengan berbagai hiruk pikuknya. Sementara para pelayan tampak mondar-mandir mengantarkan dan membereskan pesanan.
Kafe milik Muhammad Bintang Ardiansyah itu memang jadi salah satu tempat nongkrong hits di Kudus. Selain punya tempat yang nyaman, berbagai menu yang ditawarkan juga pas di lidah banyak orang.

Di sela-sela kesibukannya, pemuda berusia 22 tahun itu bersedia berbagai cerita berbagai usahanya di bidang food and drink (FnD). Dalam kisahnya, Bintang sudah menekuni usaha sejak SMP. Darah bisnis itu diturunkan oleh ibunya. Waktu itu, ia memulai bisnis dari penjualan kartu anime Jepang bernama YuGiOh yang punya banyak peminat.
Baca juga: Mau Nugas atau Hangout yang Ramah Kantong? Selaras Coffee Tempatnya
“Itu berawal dari dikit demi sedikit. Ternyata waktu itu banyak peminat kartu (YuGiOh), sehingga semakin banyak saya pesan kartu. Bahkan itu berjalan beberapa bulan sebelum rugi sampai Rp30 juta,” ungkap Bintang saat ditemui di kafe yang berada di Jalan Bhakti, Desa Barongan, Kecamatan/Kabupaten Kudus itu, Rabu (13/12/2023).
Kejadian itu tentu membuatnya trauma, karena di usianya yang masih belia sudah merugi sedemikian besarnya. Support orang tua lah yang pada akhirnya menguatkan Bintang untuk melanjutkan usaha lagi. Di masa SMA, ia kemudian memberanikan usaha lagi dengan penjualan secara online di dunia fashion.
Namun, usaha fashion itu hanya bertahan hingga ia kuliah, lantaran ada pandemi yang membuat pakaian pada waktu itu menjadi kebutuhan sekunder. Ia pun terpaksa menutup usahanya, karena sudah tak lagi laku.
“Kemudian sekitar 2021, merintis usaha di bidang FnD di rumah dengan nama Sai Sapi Lamore secara online. Hanya usaha itu bertahan tiga bulan saja,” ujar warga Kelurahan Purwosari RT 3 RW 1, Kecamatan/Kabupaten Kudus.
Bintang menjelaskan, ia mulai tertarik dengan usaha FnD, karena mempunyai hobi masak. Padahal, ia diminta meneruskan usaha milik orang tuanya di percetakan. Namun, hal itu tak membuat ia tertarik dan lebih memilih usaha FnD yang dianggap lebih prospek.
Baca juga: Bosan Jadi Karyawan, Devi Nekat Ingin Jadi Bos dengan Rintis FoYu Snack & Drink
“Saya mempunyai outlet sendiri itu di usaha kuliner Sate Taican Plaza pada September 2022. Lalu awal 2023, saya mempersiapkan untuk membuka kedai kopi dengan nama Selaras Coffee dan buka mulai 27 April 2023 lalu. Tertarik dengan usaha kedai kopi karena saya rasa usaha yang sangat prospek,” tuturnya.
Mahasiswa Udinus semester 8 jurusan teknik informatika itu kini merambah banyak usaha kuliner lainnya dari hasil kerja kerasnya. Menurutnya, tiga bulan membuka Selaras Coffee, ia kemudian membuka usaha ayam geprek dan saat ini ia juga mempersiapkan usaha di bidang FnD lainnya yang siap untuk dibuka.
“Untuk hasilnya selama ini ya, saya bisa ekspansi usaha lain dengan usaha di bidang yang sama,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin