BETANEWS.ID, DEMAK – Sebagian anak memanfaatkan momen libur sekolah dengan berwisata ke tempat hiburan. Namun berbeda dengan anak-anak di Sanggar Budaya Padma Baswara Demak yang lebih memilih menggunakan waktu liburnya dengan berlatih tari tradisional.
Menurut pelatih sekaligus pendiri Sanggar Budaya Padma Baswara, Ika Febrianti, kebetulan saat libur sekolah kegiatan tari diisi dengan ujian hasil belajar. Pada sore itu, anak-anak membawakan tarian lilin yang ditampilkan secara berkelompok di hadapan guru pelatih.
Baca Juga: Jaladara Art Exhibition, Jalan Seniman Perempuan Jepara Dipandang Setara dengan Laki-Laki
“Kalau liburan ini anak-anak berlatih tari lilin, ujian sanggarnya memang dijatuhkan ketika liburan sekolah, jadi libur sekolah tidak hanya diisi dengan bermain tapi diisi dengan kegiatan positif, yaitu mengisinya dengan ujian kenaikan ujian semester,” katanya di Pendopo Notrobraran, Kadilangu, Demak, Senin (1/1/2024).
Saat ini terdapat 40 siswa yang aktif mengikuti kegiatan sanggar. Jumlah siswa tersebut kemudian dibagi dalam tiga kelas, dengan materi pembelajaran yang berbeda-beda.
“Kalau untuk kelas alit ini materinya tari lilin, lalu diajari membuat wayang kancil. Terus kalau untuk kelas madyo ini tari payung itu juga diajari caranya memakai sanggul cepol. Sementara untuk kelas ageng ini materinya tari sikok, ini kemudian untuk make up kita ajari rias Solo Cantik sama cara memakai kostum,” terangnya.
Ika menjelaskan, dalam satu semester siswa memiliki jadwal rutin setiap hari Sabtu untuk melakukan latihan kesenian. Untuk kelas alit dimulai pukul 14.00-15.00 WIB, kelas madyo pukul 15.00-16.00 WIB, dan kelas ageng pukul 16.30-17.30 WIB.
Menjadi bagian dari Sanggar Budaya Padma Baswara, Mastoyah (42) mengaku senang bisa mendukung anaknya Kenzi Fadil Adzim (7) dalam mengembangkan bakat tarinya. Siswa yang duduk di bangku kelas 2 SD Bintiro Demak itu bahkan sudah dua tahun mengikuti sanggar dan sering tampil di beberapa acara.
“Kalau bagi anak sih, itu kan tidak hanya melatih mental tapi ada keseimbangan seninya, menghibur juga mengasah bakat anak,” ujarnya.
Baca Juga: Mengenal Athaya, Dalang Perempuan Cilik Asal Margorejo Pati
Wanita asal Desa Botorejo Kecamatan Wonosalam ini mengaku akan terus mendukung kemampuan putranya ke tingkat lebih lanjut. Tidak hanya tari tapi juga seni lainnya.
“Jadi harapannya tidak hanya kelas alit saja, tapi sampai ke kakak-kakaknya. Karena ini kemarin sudah minta di leskan menari kademangan,” paparnya.
Editor: Haikal Rosyada
